Sri Mulyani: Pengurangan Value Chain di Industri Berpotensi Picu Kemiskinan

Bisnis.com,27 Okt 2016, 19:08 WIB
Penulis: Veronika Yasinta
Sri Mulyani/Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengkhawatirkan kemiskinan akan semakin diperparah dengan pengangguran yang bertambah akibat pengurangan value chain yang didorong oleh kemajuan teknologi. Perubahan industrialisasi itu akan mengurangi kesempatan kerja sehingga perlu penciptaan baru melalui iklim bisnis dan investasi.

“Indonesia memiliki kapasitas, namun perlu diambil kebijakan di sektor ketenagakerjaan maupun memperbaiki growth bisnis. Itu penting untuk menciptakan kesempatan kerja melalui investasi dan bisnis,” ucapnya, di Jakarta, Kamis (27/10/2016).

Penciptaan lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan dilakukan dengan memberikan penjaminan dan subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR). Subsidi bunga KUR tahun depan sebesar Rp9,02 triliun dengan rincian KUR mikro Rp6,85 triliun, KUR ritel Rp1,9 triliun, dan KUR penempatan TKI Rp257 miliar.

Pemerintah mengaku kesulitan menekan kemiskinan di tahun depan akibat masih banyaknya penduduk dengan tingkat keparahan kemiskinan yang dalam. Pada 2017, pemerintah menargetkan angka kemiskinan menurun ke level 10,5% terhadap total penduduk, sementara tahun ini realisasi tingkat kemiskinan diperkirakan mencapai 10,6%.

“Untuk menurunkan kemiskinan di bawah 10% itu membutuhkan kerja relatif keras karena menyangkut kelompok miskin yang makin dalam sehingga tidak bisa digunakan kebijakan yang sifatnya hanya satu kali kemudian berhenti,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini