BURSA AS: Kinerja Emiten Jadi Sentimen Utama, Wall Street Ditutup Melemah

Bisnis.com,28 Okt 2016, 06:09 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Bursa AS Wall Street/Reuters-Carlo Allegri

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah setelah berfluktuasi menyusul laporan kinerja emiten.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 29,65 poin atau 0,16% ke level 18.169,68 pada penutupan perdagangan, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 ditutup melemah 6,39 poin atau 0,3% ke 2.133,04.

Kinerja sebagian besar emiten indeks S&P 500 sejauh ini melampaui perkiraan analis, menuju ke pertumbuhan laba pertama sejak kuartal kedua tahun 2015.

Data Thomson Reuters I/B/E/S menunjukkan laba kuartal ketiga saat ini diperkirakan tumbuh 2,6%, naik dari penurunan 0,5% yang diperkirakan pada awal Oktober.

Sektor yang terkait dengan suku bunga melemah setelah imbal hasil obliges acuan bertenor 10 tahun menyentuh level tertinggi lima bulan terakhir sebesar 1,87%.

Sementara itu, sektor real estate indeks S&P melemah 2,5%, yang merupakan penurunan terburuk dalam hampir enam minggu terakhir, sedangkan sektor utilitas turun 0,5%.

Adapun sektor kesehatan ditutup menguat 0,53% didukung oleh kinerja yang kuat dari Bristol-Myers yang menguat 5,4 % dan Celgene yang naik 6,4%.

"Jika kita dapat terus melihat pertumbuhan pendapatan aktual serta pertumbuhan EPS, penurunan pertumbuhan laba selama empat kuartal terakhir akan berakhir," kata Peter Kenny, analis pasar senior Global Markets Advisory Group seperti dikutip Reuters.

“Ini akan menjadi hal yang positif, tapi masih terlalu awal karena musim laporan pendapatan baru dimulai,” lanjutnya.

Setelah penutupan pasar, induk usaha Google, Alphabet Inc, naik 2,3%, sedangkan peritel online Amazon.com anjlok lebih dari 6% setelah merilis laporan keuangan kuartal ketiga.

Sementara itu, jumlah pengajuan tunjangan pengangguran warga AS turun untuk pertama kalinya dalam tiga pekan terakhir, mendekati level terendah empat dekade terakhir.

Berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja AS yang dikutip Bloomberg, klaim pengangguran turun 3.000 ke 258.000 dalam pekan yang berakhir 22 Oktober.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini