NILAI TUKAR RUPIAH: Ditutup Melemah 18 Poin

Bisnis.com,28 Okt 2016, 16:54 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Karyawan menata uang rupiah di cash center sebuah bank./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (28/10/2016).

Rupiah ditutup terdepresiasi 18 poin atau 0,14% ke level Rp13.051 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran  Rp13.038 – Rp13.080 per dolar AS.

Rupiah sebelumnya dibuka melemah sebesar 0,10% atau 13 poin di Rp13.046 per dolar AS.

“Rupiah masih level wajar saja, meski melemah,” kata Analis Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono saat dihubungi hari ini, Jumat (28/10/2016).

Pelemahan nilai tukar rupiah ini masih dipengaruhi oleh pergerakan indeks dolar AS yang terdorong oleh meningkatnya spekulasi kenaikan suku bunga acuan pada Desember.

Seperti dilansir Reuters hari ini, angka pertumbuhan AS yang positif akan memperkuat ekspektasi langkah kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral AS Federal Reserve tahun ini.

Sebaliknya, hasil yang mengecewakan dapat memicu pelemahan pada dolar, skenario sama yang terjadi pada akhir Juli ketika data produk domestik bruto (PDB) kuartal kedua AS keluar dengan hasil yang lemah.

“Pertumbuhan PDB kuartal ketiga di kisaran 2% akan menjadi penentu. Namun jika kita melihat angka sebesar katakanlah 1,5%, hasilnya akan berbeda,” ujar Roy Teo, ahli strategi FX senior ABN AMRO Bank.

Seperti dilansir Bloomberg, probabilitas kenaikan Fed Fund Rate pada Desember mencapai 73%, menjelang rapat The Fed pada 1 – 2 November mendatang.

Sementara itu, US Dollar Index yang memantau pergerakan mata uang dolar AS terhadap mata uang utama lainnya terpantau melemah 0,043 poin atau 0,04% ke 98,845  pada pukul 16.01 WIB.

Melemahnya rupiah terjadi di saat mata uang lainnya di Asia Tenggara bergerak mixed. Dolar Singapura menguat 0,03%, baht Thailand naik 0,12%, ringgit Malaysia melemah 0,34%, dan peso Filipina turun 0,01%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini