Harga Global Tinggi, Ekspor Kopi Nasional Justru Turun

Bisnis.com,31 Okt 2016, 22:09 WIB
Penulis: Anissa Margrit
Petani memetik biji kopi arabika di perkebunan kopi kawasan Kampung Batu Lonceng, Desa Suntenjaya Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA— Meski harga kopi global sedang tinggi, nilai ekspor kopi Indonesia terus mengalami penyusutan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan selama Januari-September 2016 nilai ekspor kopi Indonesia merosot hingga 30,27% secara year-on-year menjadi US$644,24 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$923,89 juta.

Adapun data Bloomberg mencatat harga kopi sementara pada perdagangan 31 Oktober 2016 berada di level US$164,05 per pon. Posisi tersebut sedikit lebih rendah dari posisi 28 Oktober 2016 yang mencapai US$165,5 per pon, level tertinggi sejak 6 Februari 2015 yang sebesar US$166,85 per pon.

Ketua Umum Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Irfan Anwar mengatakan sebenarnya permintaan terhadap kopi Indonesia dari luar negeri terus mengalami peningkatan. Harga pun sedang berada di level tinggi. Namun, terbatasnya suplai menjadi kendala tersendiri bagi para pelaku usaha.

“Produksi turun 30%-40%,” sebut dia kepada Bisnis, Senin (31/10/2016).

Hal ini disebabkan oleh tingginya curah hujan akibat La Nina. Masa panen dan proses produksi pun terganggu.

AEKI memprediksi ekspor kopi Tanah Air pada 2016 berada di bawah realisasi tahun lalu yang sebanyak 400.000 ton. Padahal, volume ekspor kopi Tanah Air sebelumnya ditargetkan sekitar 500.000 ton tahun ini.

Pemerintah pun sebelumnya memproyeksi nilai ekspor kopi nasional bakal tumbuh 10%-15% sepanjang 2016 seiring tren peningkatan permintaan kopi secara global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini