Pengusaha Truk Tak Khawatirkan Ekspansi Kereta Barang

Bisnis.com,31 Okt 2016, 19:33 WIB
Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Truk logistik/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Pengusaha truk dan angkutan barang tidak khawatir dengan ekspansi bisnis kereta barang yang dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) melalui anak usahanya PT Kereta Api Logistik.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) bidang Distribusi dan Logistik, Kyatmaja Lookman menyatakan pihaknya tidak merasa tersaingi dengan kehadiran kereta api barang yang melakukan ekspansi dengan layanan barang Over Night Service lintas selatan dengan stamformasi delapan gerbong berkapasitas 160 ton guna mendorong okupansi.

“Overnight itu sasarannya untuk parcel delivery, target pasarnya [KALOG] adalah e-commerce. Untuk di containerized shipment, tetap harus di-dooring-kan dengan truk, jadi peralihan moda saja,” kata Kyatmaja kepada Bisnis, Senin (30/10/2016) malam.

Dia menyebut ekspansi yang dilakukan oleh KALOG akan memberi dampak tak langsung bagi pelaku usaha truk. Perkembangan bisnis kereta barang berpeluang menurunkan pengiriman barang menggunakan kapal.

Seiring dengan pelemahan ekonomi dunia, berbanding terbalik dengan perkembangan e-commerce maka banyak pelaku usaha yang beralih menggunakan pesawat karena efisiensi waktu yang ditawarkan.

Saat ini industri berkembang ke arah penggunaan teknologi informasi. Hal ini berimbas terhadap percepatan transfer informasi dalam proses pengiriman barang dan jasa.

“Karena flow of information sedemikian cepat, product lifecycle semakin pendek, demand pengiriman kilat pun semakin meningkat,” jelasnya.

Selain itu, Kyatmaja menilai pembangunan infrastruktur yang digencarkan oleh pemerintah masih memberi harapan bagi pengembangkan bisnis angkutan barang moda truk. Salah satu contohnya adalah dengan beroperasinya tol sampai ke Brebes Timur, Jawa Tengah.

Sekalipun tol tersebut menorehkan sejarah kemacetan yang buruk saat Hari Raya Lebaran 2016 kemarin, Kyatmaja menilai hal itu tak akan berdampak pada bisnis angkutan barang yaitu truk.

“Dulu ke Semarang bisa 15 jam, sekarang 10 jam. Ada 20% sampai 30% penghematan waktu. Justru truk ke Jawa Tengah itu utilisasinya semakin baik,” tuturnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini