BOJ RATE: Bank of Japan Pertahankan Suku Bunga Minus 0,1%

Bisnis.com,01 Nov 2016, 12:10 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneternya sementara menunda proyeksi waktu untuk mencapai target inflasinya melampaui masa kepemimpinan Gubernur Haruhiko Kuroda.  

Seperti dilansir Bloomberg hari ini (Selasa, 1/11/2016), Bank of Japan (BOJ) memutuskan mempertahankan target untuk imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun serta tidak mengubah tingkat suku bunganya di minus 0,1%.

Bank sentral Jepang tersebut juga menyatakan akan melanjutkan pembelian obligasi pemerintah Jepang pada laju tahunan senilai 80 triliun yen (U$764 miliar), serta mempertahankan rencananya untuk pembelian aset-aset lain seperti ETF (exchange-traded funds).

Masa kepemimpinan Gubenur Kuroda berakhir pada April 2018 dan BOJ saat ini melihat target inflasi 2% akan tercapai di tahun fiskal yang mulai pada bulan tersebut.

Kuroda dan jajaran dewan lainnya, termasuk Deputi Gubernur Kikuo Iwata, beberapa pekan terakhir telah mengisyaratkan bahwa pencapaian target inflasi 2% akan membutuhkan waktu lebih lama.

Pekan lalu Iwata menyatakan kepada para perancang undang-undang bahwa target tersebut kemungkinan sulit tercapai selama periode jabatannya yang berakhir pada Maret 2018. Dalam suatu wawancara bulan lalu, Kuroda menyatakan bahwa BOJ perlu mempertahankan atau memperkuat langkah pelonggarannya untuk beberapa bulan atau tahun ke depan.

“Yang lebih penting bagi mereka saat ini adalah bergerak menuju targetnya. Mereka lebih menekankan komunikasi daripada memberi kejutan untuk pasar,” ujar Atsushi Takeda, Ekonom Itochu Corp., sebelum rilis pernyataan BOJ.

Pasca keputusan tersebut, nilai tukar yen Jepang terpantau melemah 0,08% atau 0,08 poin ke posisi 104,90 per dolar AS pada pukul 11.49 WIB dan indeks Topix turun 0,14% ke level 1.391,07.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bunga Citra Arum Nursyifani
Terkini