Presiden Minta Lulusan ITS Surabaya Wujudkan Poros Maritim Dunia

Bisnis.com,01 Nov 2016, 13:42 WIB
Penulis: Newswire
Institut Teknologi Sepuluh Nopember/briliantapanjol.blogspot.com

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para alumni Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya mengembangkan sektor kemaritiman untuk mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

"Presiden mendorong agar hasil focus group on discusion/FGD tentang kemaritiman ditindaklanjuti dan mengarahkan pelaksanaan agenda prioritas seperti infrastruktur, ESDM, industri dan beberapa hal terkait poros maritim ini," kata Ketua IKA-ITS Dwi Soetjipto usai pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (1/11/2016).

Dia menyebutkan dalam pertemuan Presiden Jokowi dengan pengurus IKA ITS, dirinya melaporkan hasil FGD dengan tema Indonesia menjadi poros maritim dunia yang mandiri, maju dan kuat.

"Presiden mendorong agar itu ditindaklanjuti dan kemudian mengarahkan prioritas pelaksanaan pada infrastruktur, ESDM dan industri serta inovasi terkait poros maitim dunia," katanya.

Dalam pertemuan itu juga didiskusikan upaya untuk menumbukan perusahaan yang bergerak di industri kemritiman, agar ke depan masyarakat dapat memperoleh pekerjaan lebih mudah di sektor itu.

Dwi menyebutkan sebagai tindak lanjut dari FGD itu, dalam waktu dekat akan digelar sarasehan bertema mencapai kemandirian energi dan poros maritim dunia untuk kemandirian bangsa. "Ini juga dalam rangka Dies Natalis ITS pada November ini," kata Dwi yang juga Dirut PT Pertamina Persero.

Dwi menyebutkan dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi, IKA ITS menyampaikan lima item terkait pengembangan sektor kemaritiman di Indonesia. "Pertama, perlu penetapan strategi pengembangan industri maritim yang didukung dengan informasi cuaca, persebaran ikan dan lainnya," ujarnya.

Kedua, penguatan transportasi laut dalam rangka distribusi produk dari produsen ke konsumen. Perlu diperbanyak kapal barang seperti kapal pengangkut ternak. Ketiga, perlu pengembangan kapasitas industri pariwisata di Indonesia, terutama wisata bahari.

Keempat, perlu pengembangan eksplorasi migas di laut dengan dorongan dan dukungan pemerintah melalui sejumlah insentif. "Kelima, perlu diperkuat industri berbasis maritim di wilayah sekitar perbatasan sebagai pengembangan kawasan itu dan untuk mendekatkan dengan pasar ekspor," tutur Dwi Soetjipto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini