Fintech Dimo Targetkan Sektor UKM

Bisnis.com,02 Nov 2016, 05:34 WIB
Penulis: Sholahuddin Al Ayyubi
Sosialisasi pembayaran pajak bumi bangunan (PBB) dan pajak air tanah secara non tunai/Natalia Indah Kartikaningrum

Bisnis.com, JAKARTA -‎ Financial Technology Dimo berencana menggandeng sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk mengkampanyekan pembayaran cashless sejalan dengan program pemerintah yang tengah mendorong Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).

Brata Rafly, CEO PT Dimo Pay Indonesia mengemukakan s‎istem pembayaran cashless dinilai‎ akan menjadi tren dan banyak diterapkan oleh konsumen yang mengedepankan lifestyle. Menurutnya, untuk mendukung cashless tersebut Dimo juga telah menggandeng sebanyak 3000 merchant di seluruh Indonesia.

"Selain merchant, target kami juga sektor UKM ya untuk tahun ini. Kami ingin konsumen ketika berbelanja di warung juga tidak menggunakan uang cash, tetapi menggunakan pembayaran Dimo," katanya di Jakarta, Selasa (1/11/2016).

Dia mengatakan Dimo juga berencana membuat ekosistem untuk mendukung sistem pembayaran cashless tersebut, salah satunya adalah dengan cara menggandeng penyelenggara Third Party Processor (TPP) dan Payment Service Provider (PSP).

"Kami menggandeng Kartuku dan retail yang fokus pada berbagai produk perlengkapan rumah tangga yaitu Kawan Lama Retail," katanya.

Menurut Brata, kerja sama tersebut dinilai sangat dibutuhkan oleh Fintech untuk mengintegrasikan berbagai macam platform pembayaran yang sudah ada sebelumnya, sehingga dia mengatakan konsumen dapat melakukan transaksi di berbagai merchant.

"Kami optimis dengan adanya kerja sama ini dapat meningkatkan penjualan, pengakuan brand serta kesempatan untuk dilihat oleh pelanggan di segmen lainnya," ujarnya.

Dia berharap dengan terciptanya ekosistem tersebut, cashless society dan pertumbuhan transaksi non tunai dapat segera terwujud di Indonesia, termasuk mendukung program pemerintah untuk menerapkan garakan non tunai.

"Kami selalu berharap kerja sama ini dapat mengakselerasi pertumbuhan transaksi non tunai di Indonesia," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini
'