Akom : Pernyataan SBY Masukan Buat Pemerintah

Bisnis.com,02 Nov 2016, 16:30 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Ade Komarudin/Antara

Kabar24.com, JAKARTA-- Ketua DPR Ade Komarudin (Akom) mengatakan bahwa pernyataan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait informasi intelijen menjelang aksi demo umat Islam pada Jumat mendatang  merupakan masukan positif bagi aparat keamanan.

Dalam sebuah kritiknya kepada pemerintah terkait aksi demo untuk menuntut calon gubenur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) agar diproses secara hukum terkait dugaan penistaan agama, SBY    menyatakan pihak intelijen harus memberikan informasi yang benar.

Menurutnya, intelijen tidak boleh mengandalkan data hasil dari intelligence failure dan intelligence error menjelang aksi demonstrasi besar-besaran pada Jumat 4 November 2016.

"Menurut saya itu salah satu masukan dari pak SBY yang bisa menjadi perhatian kita semua," kata Akom di Kompleks Parlemen, Rabu (2/11/2016).

Politisi Partai Golkar itu menilai apa yang disampaikan SBY dilatarbelakangi pengalaman yang pernah menjabat sejumlah jabatan strategis seperti Menkopolhukam.

SBY juga pernah mendapatkan posisi sebagai Kepala Staf Teritorial saat masih aktif di TNI sehingga cukup memahami pekerjaan intelijen.

"Artinya punya pengalaman yang cukup banyak dan pengabdiannya teruji. Beliau berlatarbelakang tentara beliau sangat paham intelijen. Itu masukan yang patut dipertimbangkan," ujarnya.

Pernyataan SBY soal intelijen itu muncul karena ada laporan yang menyatakan bahwa ada pihak yang sengaja mendanai demo besar-besaran 4 November 2016.

“Berbahaya jika sebuah negara ada intelligence failure atau intelligence error,” ujarnya.

SBY mencontohkan kegagalan (failure) yang dimaksud  misalnya kalau laporan itu berlebihan atau kurang.

Informasi yang tidak tepat itu misalnya soal jumlah pendemo yang hanya 500 orang, tetapi tiba-tiba jumlahnya mencapai 50.000 dalam konferensi persnya di kediamannya di Cikeas, Kabupaten Bogor, Rabu (2/11/2016) pagi tadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini