BURSA AS: Kekhawatiran Jelang Pilpres, Wall Street Ditutup Melemah

Bisnis.com,02 Nov 2016, 05:49 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Ilustrasi/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat melemah ke level terendah sejak Juli menyusul kekhawatiran menjelang pemilihan presiden dan rencanan kenaikan suku bunga acuan Federal Reserve serta rilis data pasar tenaga kerja.

Indeks Standard & Poor’s 500 ditutup melemah 0,7% ke posisi 2.111,72, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 105,32 poin atau 0,6% ke level 18.037,10.

"Musim pemilihan presiden yang akan kita lewati ini nampaknya tidak akan menumbuhkan kepercayaan diri," kata Richard Sichel, kepala investasi di Philadelphia Trust Co, seperti dikutip Bloomberg.

"Ada lebih banyak ketidakpastian di hari-hari terakhir. Musim laporan keuangan pada dasarnya telah selesai, dan sepertinya terlihat cukup bagus. Tidak ada lagi katalis untuk penguatan,” lanjutnya.

Seperti dilansir Bloomberg, aksi jual terjadi di bursa AS menyusul jajak pendapat ABC News/Washington Post yang menunjukkan kandidat presiden partai Republik Donald Trump mendapat dukungan 46% sedangkan calon partai Demokrat Hillary Clinton 45%.

Saham Pfizer Inc anjlok paling tajam dalam tiga bulan terakhir setelah sebagai laba kuartalan berada di bawah estimasi, sementara Apple Inc merosot ke level terendah tujuh pekan dan membebani sektor teknologi, di tengah tanda-tanda perlambatan permintaan iPhone 7 di China.

10 dari 11 sektor pada indeks S & P 500 melemah, didorong oleh sektor real estate dan utilitas dengan penurunan lebih dari 1,7 persen. Sektor teknologi turun 0,8% karena Apple dan Facebook Inc. merosot lebih dari 1,1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini