Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menargetkan peningkatan agen Laku Pandai pada tahun depan mencapai dua kali lipat dari realisasi 2016.
Direktur Mikro BRI Mohammad Irfan menyebutkan saat ini jumlah agen Laku Pandai berkisar 70.000. Adapun target yang ditetapkan perseroan sampai dengan penghujung tahun ini sektiar 75.000 agen. Rerata setiap hari terjadi 2.100 transaksi.
“BRI terbesar paling banyak di Indonesia jadi kalau kami mau kembangkan Laku Pandai akan lebih mudah dibandingkan dengan bank lain,” ucapnya menjawab Bisnis.
BRI hendak menebar agen Laku Pandai ke semua desa di Indonesia. Perseroan sedang fokus menggarap wilayah Jawa dan Sumatra. Bank tidak bisa begitu saja menebar agen di wilayah terpencil yang sukar dijangkau kantor cabang, potensi perekonomian di sana tetap jadi pertimbangan.
Laku Pandai diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan NO. 19/POJK.3/2014. Ini adalah penyediaan layanan perbankan dan/atau layanan keuangan lain yang dilakukan tidak melalui jaringan kantor. Pelaksanaannya melalui kerja sama dengan pihak lain dan perlu didukung dengan penggunaan sarana teknologi informasi.
Laku Pandai tersedia di agen BRILink untuk unbanked/unserved people. BRILink adalah perluasan layanan BRI dengan cara menjalin kerjasama dengan nasabah. Mereka menjadi agen yang melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara real time online menggunakan fitur EDC miniATM BRI dengan konsep sharing fee.
“Laku Pandai ini bisa sekalian untuk menjaring nasabah simpanan baru,” ucap Irfan tanpa menyebutkan lebih detil berapa nasabah baru yang berhasil dihimpun melalui Laku Pandai.
Direktur Pengembangan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan Eko Ariantoro menjelaskan saat ini total agen Laku Pandai ada 104.000 agen. Dengan jumlah rekening 1,6 juta artinya setiap agen saat ini baru bisa menarik sekitar 14 – 15 rekening. “Jumlah ini masih akan kami dorong terus,” katanya.
Walaupun demikian, OJK tidak membuat batasan minimal kepada para agen Laku Pandai berapa banyak mereka harus bisa mempersuasi pembukaan rekening. Hal ini tidak bisa dipatok karena efektifitasnya tergantung kepada masing-masing daerah.
Laku Pandai sejatinya diharapkan bisa melancarkan kegiatan ekonomi masyarakat. Dengan begini perekonomian bisa terdorong disertai pemerataan pembangunan antarwilayah di Indonesia, terutama antara desa dan kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel