Bisnis.com, JAKARTA- Bank Sentral Amerika Serikat masih membuka opsi untuk menaikkan suku bunga (Fed Funds Rate) pada tahun ini.
Sepekan menjelang pilpres AS, Fed dalam pertemuan dua harinya di November 2016, memilih masih mempertahankan FFR.
Rapat Fed (Federal Open Market Committee) yang dipimpin oleh Gubernur Janet Yellen, mengatakan dalam pernyataannya Rabu atau Kamis WIB, jika Fed tinggal memerlukan sejumlah data, seperti inflasi dan lapangan kerja yang tetap dalam laju target, sebelum menaikkan FFR.
Sementara itu dalam putusan tersebut, dikemukakan ada dua anggota yang berbeda pendapat.
Seperti diketahui ekonomi AS terus berkembang, termasuk angka inflasi dan lapangan kerja.
Dikemukakan kemungkinan Fed juga memonitor pasar keuangan setelah pilpres AS diselenggarakan pada 8 November 2016.
"Apa yang terjadi dengan pemilu mungkin menyebabkan beberapa kekhawatiran. Mengingat bahwa pasar berfokus pada hal itu, The Fed akan menjadi sangat menyadari hal itu juga," kata Jennifer Lee, Ekonom Senior BMO Nesbitt Burns Inc. seperti dikutip Bloomberg, Kamis (3/11/2016).
Fed akan melakukan pertemuan kembali pada Desember 2016. Potensi kenaikan FFR pada pertemuan Desember telah terkerek ke angka 80%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel