Pasukan Afghanistan Gagalkan Taliban Kuasa Trinkot

Bisnis.com,04 Nov 2016, 04:19 WIB
Penulis: Martin Sihombing
Serangan taliban di Afghanistan/Reuters

Bisnis.com, TRINKOT,  Afghanistan  - Pasukan pemerintah, setelah tiga hari pertempuran sengit yang menewaskan 80 gerilyawan, telah menggagalkan upaya Taliban untuk menguasai Kota Trinkot, Uruzgan, kota penting di Afghanistan Selatan, kata Kepala Polisi Provinsi itu Wali Jan Sarhadi.

"Operasi terhadap gerilyawan Taliban yang dimulai tiga hari lalu telah menewaskan sebanyak 80 gerilyawan dan melukai hampir 80 orang lagi di seluruh Ibu Kota Provinsi itu, Lashkar Gah," kata Sarhadi kepada Xinhua.

Pasukan pemerintah telah merebut kembali Daerah Charmgar dan Sarshakhlo, dan memaksa gerilyawan melarikan diri, kata pejabat itu.

Permukiman Charmgar, menurut warga lokal, terletak sekitar dua kilometer dari Kediaman Gubernur Provinsi di Trinkot, dan Sarshakhlo berada cuma beberapa ratus meter dari Markas Polisi di Kota Trinkot.

"Dengan terusirnya gerilyawan Taliban dari Wilayah Charmgar dan Sarshakhlo, ancaman keamanan terhadap Trinkot telah nol," kata Sarhadi, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi. Ia menambahkan pasukan keamanan menguasai keadaan.

Selama operasi yang sedang berlangsung, sangat banyak senjata dan amunisi termasuk empat rompi bunuh diri juga telah disita, kata kepala polisi tersebut.

Gerilyawan Taliban yang sudah didesak mundur dari sekitar Ibu Kota Provinsi Helmand, Lashkar Gah, kota penting di wilayah Afghanistan Selatan dan telah berusaha mati-matian di beberapa provinsi lain, belum mengeluarkan komentar mengenai situasi di Trinkot.

Selain itu, Kepala Polisi Uruzgan Sarhadi mengatakan kepada Xinhua bahwa pasukan pemerintah akan segera melancarkan operasi besar terhadap gerilyawan di Kabupaten Gezab dan Chari, dua kubu Taliban di Provinsi Uruzgan.

Anggota parlemen di Wolesi Jirga, atau Majelis Rendah Parlemen, dalam sidang mereka pada Senin (31/10) juga mempertanyakan strategi perang pemerintah dan menyatakan pemimpin keamanan belum memiliki cukup potensi untuk memimpin perang melawan gerilyawan.

Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani pada Selasa meramalkan saat berat di depan dan mengatakan dalam satu pertemuan gabungan lembaga keamanan, "Kita menghadapi tiga pekan berikut yang sulit dan kita memerlukan persiapan penuh."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini