Bisnis.com, JAKARTA--Jelang naik kelas, porsi dan pertumbuhan kredit mikro dua bank asal negeri jiran, PT Bank CIMB Niaga Tbk. dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. mengalami penurunan.
Dalam paparan kinerja kuartal III/2016 Danamon, kredit mikro menjadi penyebab utama turunnya kredit bank asal Singapura ini.
Sementara itu, CIMB Niaga secara terang-terangan mengatakan memang berencana mengurangi kredit mikro. Direktur CIMB Niaga Wan Razly mengatakan kredit mikro membutuhkan komitmen yang cukup besar. Namun komitmen tersebut kurang mampu dipenuhi oleh perseroan.
Pengamat ekonomi Eric Alexander Sugandi melihat penurunan tersebut sebagai bagian dari perubahan strategi bisnis CIMB dan Danamon dalam rangka naik kelas.
Kedua bank tersebut diprediksi akan lebih banyak memberikan exposure di segmen kecil dan menengah.
"Untuk masalah akan naik ke BUKU IV juga bisa saja ada kemungkinan tersebut," ujarnya kepada Bisnis.com di Jakarta, Jumat (4/11/2016).
Sampai pertengahan tahun ini modal inti kedua bank tercatat sudah melampaui persyaratan minimum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni Rp30 triliun.
Danamon mencatatkan posisi modal inti pada level Rp30,68 triliun. Sedangkan modal inti konsolidasi CIMB Niaga berada pada level Rp31,13 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel