Cara Memilah Kartu Kredit yang Bikin Irit Kantong

Bisnis.com,04 Nov 2016, 19:56 WIB
Penulis: Abdul Rahman
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Kartu kredit dikenal sebagai produk perbankan yang dibuat untuk tujuan konsumtif khususnya berbelanja. Dan seiring kemajuan teknologi, aktivitas belanja kini dapat dilakukan dari mana saja via gadget.

Di sisi lain, bank juga punya tanggung jawab untuk mendidik masyarakat berhemat. Oleh karena itu beberapa bank mencoba mengeluarkan produk yang menggabungkan keduanya. Caranya dengan mengajari nasabah mengatur cashflow-nya.

Seperti yang dilakukan HSBC Indonesia dengan membuat kartu kredit yang mendukung perilaku berbelanja bijak dan cerdas. Produk yang diberi nama Platinum Cash back Card ini ditujukan untuk anak muda.

Dewi Tuegeh, Senior Vice President Retail Banking & Wealth Management HSBC Indonesia, mengatakan segmen anak muda dipilih karena berdasarkan studi HSBC kelompok punya beragam tuntutan prioritas yang harus dicukupi.

Di samping itu mereka punya banyak kebutuhan aktualisasi diri. "Namun keterbatasan penghasilan dan literasi finansial menjadikan segmen ini sering tergiring ke perilaku impulsif dalam berbelanja," katanya.

Riset HSBC memperlihatkan anak muda usia 25-35 tahun punya beragam kebutuhan di tengah kondisi finansial yang sebagian besar (44%) belum mapan atau bahkan kurang stabil.

Produk HSBC dirancang untuk selalu memberikan penghematan setiap kali transaksi lewat pemberian cash back. Nasabah juga dapat mengetahui dan menghitung jumlah cash back yang diterima. Selain itu untuk mengatur anggaran belanja bulanan, setiap transaksi dapat diubah menjadi cicilan mulai Rp50.000-an per bulan.

Startegi serupa juga dilakukan Standard Chartered yang menawarkan cash back hingga Rp650.000 per bulan. Selain itu nasabah juga bisa mendapatkan fasilitas cicilan tetap tanpa bunga dengan jangka waktu yang ditentukan sendiri.

Lain lagi cara Citibank N.A Indonesia. Mereka membuat produk yang 'memaksa' nasabah membayar tagihan tepat waktu. Sebagai imbalannya Citi Indonesia akan memberikan pengembalian 10% biaya bunga. Cara ini diharapkan bisa membuat pemegang kartu terhindar dari beban utang.

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan berkembangnya urbanisasi di berbagai kota besar, membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan pasar konsumen yang tumbuh paling cepat di dunia. Pada 2013, terdapat 55 juta orang termasuk dalam kategori consuming class dan akan terus meningkat hingga 86 juta orang pada 2020.

Oleh karena itu bank punya tanggung jawab membuat produk yang membantu masyarakat lebih cerdas secara finansial dalam hal penggunaan produk perbankan termasuk kartu kredit.

Adapun PT Bank Permata Tbk. punya kartu kredit yang menyasar segmen ibu rumah tangga. Produk yang diberi nama Permata Hero Card ini bekerja sama dengan pusat perbelanjaan Hero.

Permata memasang tagline Shoppalogic sebagai lawan darishoppaholic. Lewat produk ini Permata menyarankan ibu-ibu agar berbelanja secara bijak dan tidak 'lapar mata'.

Permata juga membuat games yang menantang ibu-ibu membeli barang sesuai budget yang ditentukan. Lewat cara ini nasabah diajari berbelanja secara bijak dan hemat.

Dengan banyaknya pilihan kartu kredit yang sekaligus mengajari penggunanya berhemat, tinggal nasabah sendiri yang menentukan apakah ingin keuangannya teratur atau tetap boros berbelanja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini