Bisnis.com, JAKARTA - Isu pemutusan hubungan kerja (PHK) tengah melanda industri perbankan Tanah Air. Beberapa diantaranya dibuat pusing oleh demonstrasi karyawan, sementara yang lain memutuskan untuk mengurangi jaringan kantor.
Pengamat ekonomi Eric Alexander Sugandi mengatakan maraknya PHK tersebut merupakan dampak dari kondisi sistem perbankan yang tertekan.
Pemicunya adalah pertumbuhan ekonomi yang lesu, pertumbuhan kredit melambat, dan beberapa bank mengalami risiko bad loans karena meminjamkan uang ke sektor pertambangan.
"Masing-masing bank mungkin ada alasan internalnya [terkait PHK]. Tapi ini bisa disebut akumulasi dari faktor eksternal dan internal bank," katanya kepada Bisnis.com di Jakarta, Minggu (6/11/2016).
Catatan Bisnis, ada empat bank yang sampai saat ini sedang berpolemik terkait PHK karyawan. Masing-masing adalah HSBC Indonesia, PT Bank Ekonomi Raharja (BER), PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dan PT Bank CIMB Niaga Tbk.
HSBC Indonesia dan BER saat ini sedang dalam proses integrasi sebagai respon dari regulasi single presence policy alias asas kepemilikan tunggal. Danamon tengah mengevaluasi beberapa lini bisnis yang dianggap kurang kontributif dan CIMB Niaga mengurangi jaringan kantor mikronya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel