Asal Nama Kota Bitung Ternyata Berasal dari Sebuah Pohon

Bisnis.com,07 Nov 2016, 20:33 WIB
Penulis: Atiqa Hanum
Kota Bitung/wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa sumber menyebutkan penamaan kota Bitung diambil dari nama sebuah pohon yaitu pohon Bitung. Pohon ini oleh para nelayan biasanya dijadikan tempat berlindung dari arus kencang saat sedang melaut.

Bitung dengan nama latinnya Oncosperma tigillarium syn. O. filamentosum yakni sejenis palma yang tumbuh di rawa-rawa Asia Tenggara, mulai dari Indocina hingga Kalimantan.

Tumbuhan ini berupa pohon dengan bentuk khas palma (batang tidak atau jarang bercabang) dimana tingginya dapat mencapai 25 m dan dapat memunculkan anakan yang rapat serta membentuk kumpulan hingga 50 batang.

Fungsi ini yang dilestarikan oleh PT Pertamina yang melakukan penanaman simbolis 100 pohon bitung (Oncosperma tigillarium) di lingkungan Terminal BBM Bitung, Sulawesi Utara.

Operation Head Terminal BBM Bitung PT Pertamina Verie Lumintang menerangkan bibit pohon jenis bitung dipilih sesuai dengan nama kota Bitung.

“Kami bersama Wakil Wali Kota Bitung, Mauritis Mantiri melakukan penanaman guna melestarikan pohon yang menjadi cikal bakal kota Bitung. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menunjang penilaian Terminal BBM Bitung untuk masuk ke dalam Proper Hijau,” katanya dalam siaran pers, Senin (7/11/2016).

Dia mengungkapkan batang dan daunnya terlindungi oleh duri keras panjang berwarna hitam. Daunnya tersusun majemuk menyirip tunggal (pinnatus) yang berkesan dekoratif. Pihaknya sudah tiga tahun berturut-turut mendapatkan predikat Proper Biru.

“Kami ingin menunjukkan Pertamina juga ikut berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam di lingkungan kota Bitung,” ujarnya.

Seperti diketahui, Terminal BBM Bitung menyuplai kebutuhan BBM di Sulawesi Utara dan sekitarnya sampai dengan kepulauan terluar di utara Sulawesi dengan total throughput harian sekitar 2.600 KL mencakup produk Premium, Solar, Kero, Avtur, Pertamax dan Pertalite.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini