Polisi Bantah Pakai Peluru Karet Saat Ricuh Demo 4 November

Bisnis.com,07 Nov 2016, 19:05 WIB
Penulis: Newswire
Demo 4 November 2016/bisnis.com-Juli Etha

Bisnis.com, JAKARTA - Polisi membantah menggunakan peluru karet untuk membubarkan massa dalam Aksi Bela Islam II atau disebut demo 4 November yang berakhir ricuh pada Jumat kemarin. "Tidak ada itu (penggunaan peluru karet)," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono di Mapolda Metro Jaya, Senin, 7 November 2016.

Kendati demikian, Awi membenarkan adanya peluru karet yang ditembakkan kepada seorang pelaku kerusuhan di Penjaringan, Jakarta Utara. Menurut dia, hal itu dilakukan karena kondisi yang tidak bisa dikontrol sehingga pelaku harus dilumpuhkan dengan peluru karet.

"Di penjaringan ada satu. Tapi, ingat, dia itu kriminal. Dia penjarah, perusak, dan pembakar. Itu sudah masuk ke pencurian," Awi menjelaskan.

Koordinator Gerakan Nasional Pembela Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Bachtiar Nasir sebelumnya mengatakan polisi menembakkan gas air mata dan menembakkan peluru karet tak lama setelah azan isya berkumandang.

“Arifin llham yang masih berada di Istana bersaksi bahwa Wapres RI, Menko Polhukkam, dan Kapolri memberikan reaksi marah atas kecerobohan petugas keamanan tersebut,” ujar Bachtiar dalam konferensi persnya.

Aksi Bela Islam II di depan Istana Merdeka, Jumat lalu, berakhir ricuh. Massa terlibat aksi dorong-dorongan dan lempar-lemparan dengan pasukan pengamanan dari Polri dan TNI.

Sejumlah kendaraan Polri dan TNI dibakar dan dirusak. Polisi juga sempat melontarkan gas air mata beberapa kali untuk membubarkan massa yang semakin ricuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini