KPUD DKI: Jakarta Targetkan Tingkat Partisipasi 75%

Bisnis.com,09 Nov 2016, 17:08 WIB
Penulis: Martin Sihombing
Tiga pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (dari kanan)-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat , dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno saling menyatukan tangan, seusairapat pleno pengundian nomor urut Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI di Jakarta, Selasa (25/10)./Antara-Hafidz Mubarak A.

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta menargetkan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Jakarta 2017 sebesar 77,5 persen, dan telah disiapkan strategi agar target itu tercapai.

"Target partisipasi pemilih pada Pilkada Jakarta 2017 sebesar 77,5 persen," kata komisioner KPU DKI Jakarta, Betty Epsilo dalam diskusi publik di Media Center KPU RI, Jakarta, Rabu (9/11/2016).

Dia mengatakan, target itu lebih tinggi dibandingkan tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Jakarta tahun 2012 yaitu 65,4 persen atau tingkat Golput sekitar 34 persen.

Dia mengatakan, target partisipasi pemilih itu merupakan target KPU secara nasional terhadap daerah yang melaksanakan Pilkada serentak 2017.

"Itu target nasional Pilkada serentak tertuang dalam RPJMN kami sehingga ada 101 daerah yang laksanakan Pilkada serentak dengan target (masing-masing) daerah sebesar 77,5 persen," ujarnya.

Namun Betty optimis target itu dapat dilewati sehingga partisipasi pemilih di Pilkada Jakarta lebih dari 77,5 persen dengan melihat situasi terkini.

Hal itu menurut dia terlihat dari kerja tim pasangan calon dan para pemangku kepentingan menyosialisasikan pelaksanaan Pilkada Jakarta dan memberikan informasi.

"Melihat kerja pasangan calon dan 'stakeholder, saya yakin untuk partisipasi pemilih di Jakarta lebih dari 77,5 persen," katanya.

Betty mengatakan KPU Jakarta sudah mempersiapkan langkah strategis agar minimal partisipasi pemilih sebesar 77,5 persen itu bisa dicapai.

Dia mengatakan, KPU Jakarta sudah membuat Rumah Pintar KPU sebagai sarana sosialisasi dan pendidikan bagi pemilih terkait pelaksanaan Pilkada Jakarta 2017.

"Kami juga menggunakan media massa dan media sosial untuk menyosialisasikan Pilkada Jakarta 2017," ujarnya.

Direktur Eksekutif Perludem, Titik Anggraini dalam diskusi itu mengatakan pelaksanaan Pilkada Jakarta 2012 banyak pemberitaan dan diikuti oleh pasangan calon yang dikenal publik.

Namun, menurut dia, hal itu tidak cukup membuat tingkat partisipasi pemilih di Jakarta tinggi karena jumlahnya lebih rendah dibandingkan partisipasi di Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden.

"Di Pilkada DKI Jakarta, kurang apa pemberitaannya dan calon yang ada namun tidak bisa mengangkat partisipasi," katanya.

Titi mengatakan, partisipasi pemilih di Jakarta berbeda dibandingkan daerah lain, misalnya kemungkinan ada kejenuhan menjelang kompetisi karena ada tarik menarik politik yang tinggi.

Dia menyarankan pihak penyelenggara pemilu harus menjaga konsistensi pemilih menggunakan hak pilihnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini