Dongkrak Kinerja Manufaktur, Perusahaan Vietnam Pakai Layanan Honeywell

Bisnis.com,09 Nov 2016, 12:18 WIB
Penulis: Ringkang Gumiwang
Suasana di salah satu manufaktur Singapura/Ilustrasi-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Anak perusahaan PetroVietnam, Binh Son Refining and Petrochemical Co., Ltd (BSR), akan menggunakan layanan Connected Performance Services—buatan Honeywell—guna meningkatkan kinerja operasional manufaktur di Quang Ngai, Vietnam.

CPS sendiri merupakan bagian dari inisiatif Connected Plant Honeywell yang memanfaatkan teknologi, layanan, dan keahlian domain IIoT untuk meningkatkan seluruh aspek operasional industri, mulai dari efisiensi rantai pasokan hingga optimalisasi aset.

Wakil Presiden Direktur Honeywell UOP Zak Alzein mengatakan dengan memanfaatkan informasi spesifik dari pabrik, Honeywell mampu memberikan rekomendasi praktis kepada BSR guna meningkatkan profitabilitas mereka.

“Teknologi CPS Honeywell menggunakan data proses dari pabrik itu sendiri dan dilengkapi dengan optimalisasi berbasis awan dan solusi keandalan untuk memastikan kegiatan operasional berjalan seefisien mungkin,” katanya dalam siaran pers, Rabu (9/11/2016).

Zak menambahkan persoalan efisiensi, dan produktivitas pabrik yang sebelumnya tidak terdeteksi akan dapat segera ditemukan, dan diselesaikan berdasarkan rekomendasi CPS tersebut.

Dia optimistis produksi pabrik bakal meningkat, dan penutupan pabrik tidak terencana untuk keperluan perawatan dan perbaikan juga dapat dikurangi, sehingga produktivitas senilai jutaan dolar akan meningkat setiap tahunnya.

Sementara itu, Presiden Direktur dan CEO Binh Son Refining & Petrochemical Co. Tran Ngoc Nguyen menilai sistem CPS adalah perangkat penting untuk membantu kilang memproduksi lebih banyak bensin, dan mengonsumsi lebih sedikit energi.

“Kami percaya sistem ini akan meningkatkan kemampuan staf kami, sehingga memastikan kinerja operasional tetap berjalan maksimal,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini