Angka Harapan Hidup Warga Jabar 72 Tahun

Bisnis.com,09 Nov 2016, 08:58 WIB
Penulis: Martin Sihombing
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, BANDUNG - Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Barat menyatakan rata-rata angka harapan hidup warga Jabar mengalami peningkatan dari 69 menjadi 72 tahun.

"Pada tahun 2008 itu, rata-rata angka harapan hidup warga Jawa Barat itu di angka 69 tahun dan sekarang di 72 tahun. Peningkatannya lumayan jauh," kata Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Jawa Barat Dewi Sartika di Bandung, Rabu (9/11/2016).

Ia menuturkan peningkatan rata-rata angka harapan hidup warga Jawa Barat salah satunya karena semakin membaiknya program-program kesehatan yang dicanangkan oleh Pemprov Jawa Barat.

"Kita ketahui bersama bahwa beberapa tahun ini Pemprov Jawa Barat getol membuat program-program seperti pembangunan sanitasi, PHBS, pembangunan sekitar 50 ribu posyandu, dan lain-lain," kata dia.

Dengan meningkatnya angka harapan hidup warga Jawa Barat, kata dia, maka pemerintah daerah harus merespons atau mempersiapkan faktor-faktor penunjang bagi warga usia lanjut.

"Ada satu kabupaten/kota yang usia lanjutnya cukup tinggi sehingga kalau dulu kita memikirkan kabupaten/kota ramah anak maka sekarang harus dipikirkan kota atau kabupaten ramah lansia seperti di pasar-pasar harus ada fasilitas pendukung untuk mereka," kata dia.

Pihaknya berharap ke depannya pemda bisa lebih memikirkan langkah antisipasi lainnya terkait dengan meningkatnya angka harapan hidup warga Jawa Barat.

"Seperti pendapatan kita harus semakin bagus, karena lansia kan sudah tidak bisa bekerja optimal lagi. Untuk itu harus disiapkan sektor pendidikan dan 'skill' yang bagus karena beban hidup sebuah keluarga itu nantinya bukan anak istri tapi ada orang tua juga" kata dia.

Ia mengatakan angka harapan hidup juga menjadi salah satu indikator panjang usia hidup untuk kaum perempuan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini