Perguruan Tinggi Mampu Dorong Pembangunan Desa

Bisnis.com,10 Nov 2016, 20:03 WIB
Penulis: Thomas Mola
Suasana perdesaan/Ilustrasi-Bisnis.com

Kabar24.com, JAKARTA - Perguruan tinggi didorong merumuskan langkah-langkah tepat untuk program pembangunan desa. Pemikiran dan karya intelektual dari perguruan tinggi mampu berperan penting dalam pembangunan desa.

“Riset, teknologi, dan kuliah kerja nyata (KKN) adalah kunci untuk menentukan program yang tepat untuk pembangunan desa. Hal itu dapat menjadi instrumen untuk memetakan persoalan-persoalan di desa. Kami meyakini perguruan tinggi memiliki kompetensi untuk duduk bersama memetakan hal itu,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) Anwar Sanusi, Kamis (10/11/2016).

Dia menuturkan riset dan teknologi yang dihasilkan oleh perguruan tinggi dapat dikolaborasikan dengan program dari Kemendesa PDTT. Penerapan teknologi tepat guna harus berdampak untuk kesejahteraan masyarakat desa.

Selain itu, program KKN Tematik yang dinilai sebagai inovasi pendidikan juga diharapkan dapat mendorong mahasiswa memahami konsep pembangunan desa. Mahasiswa dapat mendengar langsung aspirasi masyarakat desa.

“Melalui tiga hal tersebut, pemerintah dapat memilih dan memilah kebijakan dan kebutuhan yang sesuai untuk pemberdayaan masyarakat desa,” lanjutnya.

Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Dwikorita Karnawati mengatakann sebagai perguruan tinggi yang memelopori program KKN, UGM kini telah memiliki 11 titik kampus satelit untuk mendukung pengembangan desa berbasis riset dan teknologi.

Dia menambahkan, perjuangan yang harus dipikul dan dihadapi bersama adalah pengentasan kemiskinan di desa-desa.

“Kami mengembangkan technopark yang lokasinya dekat dengan desa-desa. Kampus di Bulaksumur adalah pusatnya. Lokasi lainnya diantaranya terdapat di Technopark Berbah, Technopark Nglanggeran, Geomaritime Science Park Parangtritis, dan Wanagama Forest,” ujar perempuan yang juga merupakan pakar geologi ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini