5.000 Nasabah Bank Jateng Peroleh Modal Usaha Berbunga Murah

Bisnis.com,11 Nov 2016, 16:34 WIB
Penulis: Muhammad Khamdi
Bank Jateng/Istimewa

Bisnis.com, SEMARANG - PT Bank Pembangunan Daerah atau Bank Jateng telah menyalurkan pinjaman permodalan kepada 5.000 nasabah dengan suku bunga rendah bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui program Mitra-25 dan Mitra-02.

Direktur Keuangan Bank Jateng Radjim mengatakan, saat ini telah ada sekitar 5.000 nasabah yang menikmati program Mitra 25 dengan plafon mendekati nilai Rp100 miliar. Padahal, program ini baru dibuka pada April 2016 lalu.

Dalam hal ini, katanya, Bank Jateng menargetkan plafon yang tersalurkan sampai Desember 2016 sebesar Rp350 miliar. Adapun, untuk program Mitra-02, yang mana program itu diperuntukan untuk pelaku yang memulai usaha baru, ditargetkan sebesar Rp50 miliar hingga Desember 2016 mendatang.

Menurutnya, penyaluran permodalan kepada UMKM belum ada usaha yang gagal. Hal itu tidak terlepas dari upaya pendampingan yang diberikan Bank Jateng kepada para pelaku UMKM.

"Penyaluran kredit Mitra 25 direspon positif pelaku usaha kecil menengah," terangnya, Jumat (11/11/2016).

Disamping itu, Bank Jateng juga telah menjalin kerja sama dengan dinas terkait dan perguruan tinggi untuk memberikan edukasi guna meminimalisasi kegagalan usaha dari pelaku UMKM binaan Bank Jateng.

"Sampai saat ini masih bagus usahanya. Kalaupun gagal, tidak akan berpengaruh besar ke Bank karena pinjaman dijamin asuransi sebesar 70%," paparnya.

Jika ditemukan ada usaha UMKM binaan yang gagal, Radjim menjelaskan, akan dilihat apa faktornya. Apakah memang produk usahanya tidak diminati masyarakat atau semangat juang sebagai wirausaha tidak dibangun dengan baik.

"Karena memang tujuannya, bagaimana kita memberdayakan masyarakat. Sehingga modal itu sebagian saja. Tetapi yang penting itu kita sama-sama sinergi membangkitkan kewirausahaan. Karena kita tahu, UMKM itu menjadi soko gurunya Indonesia," jelasnya.

Meski demikian, Bank Jateng secara rutin 3 bulan melakukan pengawasan kepada pelaku usaha binaan. Hal itu agar mengetahui kondisi usaha atau UMKM yang dibangun. Selain itu, para pelaku UMKM juga berkewajiban untuk mengembalikan pinjaman modal yang diberikan.

Di sisi lain, Bank dengan tagline banknya orang Jawa Tengah itu mampu mencatatkan laba sebelum pajak diangka Rp1,12 triliun atau tumbuh sebesar 29,14% pada kuartal III/2016-dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Seiring dengan meningkatnya laba tersebut, total aset Bank Jateng per 30 September 2016 juga mengalami kenaikan secara tahunan sebesar 13,59% (yoy) hingga mencapai Rp54,47 triliun, yang dikontribusi oleh kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 6,96% (yoy) menjadi Rp45,82 triliun. 

Sementara itu, penyaluran kredit Bank Jateng mampu atau tumbuh 17,59% (yoy) hingga mencapai Rp35,43 triliun, dengan rasio kredit bermasalah (non performing loan) sebesar 1,50%.  

Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno menjelaskan perekonomian nasional yang melambat tidak membuat kinerja perusahaan tersendat. Sebaliknya, perseroan tetap mendapatkan kepercayaan masyarakat yang dibuktikan dengan penyaluran kredit yang bertumbuh 17,5%.

Tidak hanya laba, katanya, penyaluran kredit Bank Jateng mencatat kinerja yang mengesankan karena tumbuh lebih tinggi daripada industri perbankan, dengan kualitas kredit yang terjaga baik.

“Ada yang menggembirakan lagi penyaluran kredit usaha produktif tumbuh 33,08% (yoy) lebih tinggi dibandingkan kredit konsumsi yang tumbuh 12,22% (yoy). Penyaluran kredit usaha produktif tersebut, akan mempercepat laju perekonomian, khususnya di Jateng,” terangnya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini