Sanksi Rusia Bakal Tetap Saat Trump Jadi Presiden AS

Bisnis.com,12 Nov 2016, 05:02 WIB
Penulis: Martin Sihombing
Presiden Palestina Mahmoud Abbas (kiri) bersalaman dengan mantan Presiden Israel Shimon Peres (kanan) di Forum Ekonomi Dunia mengenai Timur Tengah dan Afrika Utara di King Hussein Convention Centre di Laut Mati, Jordania, Jumat (22/5/15). /Reuters

Bisnis.com, JERICHO,  Tepi Barat  - Rusia memperkirakan sanksi-sanksi terkait konflik Ukraina akan tetap diterapkan oleh negara-negara Barat kendati Donald Trump muncul sebagai pemenang pemilihan presiden AS, kata Perdana Menteri Dmitry Medvedev, Jumat (11/11/2016).

"Menurut kami, tidak akan ada perubahan pada sanksi-sanksi tersebut," kata Medvedev dalam jumpa pers di Jericho, Tepi Barat, setelah ia bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

"Terlepas dari hasil pemilihan di negara mana pun, termasuk pemilihan yang penting di Amerika Serikat, perkiraan kami masih belum berubah," katanya.

Trump membuat dunia terperangah dengan mengalahkan saingan beratnya, Hillary Clinton, dalam pemilihan presiden AS pada Selasa.

Kemenangan itu memunculkan spekulasi bahwa sanksi-sanksi terhadap Rusia kemungkinan akan dikurangi karena kalangan luas melihat Trump tampak bersahabat terhadap Kremlin.

Seorang diplomat senior juga mengatakan bahwa pemerintah Rusia menjalin kontak dengan para anggota tim politik Trump pada masa kampanye presiden AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini