Bisnis.com, JAKARTA-PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) mengincar tambahan modal hasil penerbitan surat utang (obligasi) senilai Rp170 miliar. Masuknya dana segar tersebut bakal mendongkrak rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) menjadi 22%.
Sasmaya Tuhuleley, Direktur Utama BKE mengatakan posisi CAR perseroan saat ini 15%. Dana hasil obligasi tersebut bakal masuk ke dalam kelompok modal tier 2 dan seluruhnya dipakai untuk ekspansi kredit.
"Sekarang masih proses pendaftaran di OJK pasar modal. Target Desember baru dananya masuk," katanya kepada Bisnis di Jakarta, Senin (14/11/2016).
Dia mengklaim, peminat obligasi BKE melebihi ekspektasi mereka. Meskipun hanya menargetkan Rp170 miliar tetapi saat penjualan resmi dibuka diperkirakan mencapai Rp250 miliar.
Sasmaya memperkirakan penjualan resmi surat utang baru bisa dilakukan di minggu pertama dan kedua Desember. Bila terget dana tersebut tercapai dia optimistis bakal cukup untuk dipakai ekspansi kredit selama setahun.
Setelah penawaran surat utang ini rampung, selanjutnya BKE akan mengurus izin untuk melantai di bursa atau (initial public offering/IPO). Rencananya IPO akan dilakukan akhir 2017 melalui mekanisme penerbitan saham baru. Total dana yang diincar sebanyak Rp500 miliar.
Posisi modal tier 1 BKE saat ini sebesar Rp350 miliar. Dengan tambahan dari IPO nanti, diharapkan BKE sudah bisa menembus kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II awal 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel