Menteri Rini & Budi Bersinergi Bangun 'Rumah Kita'

Bisnis.com,15 Nov 2016, 18:55 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Petugas keamanan berjaga di salah satu Pusat Logistik Berikat (PLB) di Indonesia di Kawasan Industri Krida Bahari, Cakung/Antara-Widodo S. Jusuf

Bisnis.com, JAKARTA--Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersinergi mengagas proyek 'Rumah Kita', pusat logistik, di enam wilayah guna mendukung program Tol Laut.

Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan A. Tonny Budiono mengatakan pusat logistik ini akan melibatkan sejumlah BUMN transportasi dan logistik untuk mengkoordinasikan muatan pergi dan pulang kapal tol laut.

"Rencananya lima atau enam titik. Sekarang sedang disurvei," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (15/11).

Adapun wilayahnya antara lain Natuna, Merauke, Larantuka, Rote dan Manokwari. Adapun BUMN yang terlibat antara lain, RNI, Pelindo I-IV, Pelni, ASDP Indonesia Ferry dan Perinus.

Dia menambahkan kedua kementerian harus segera memutuskan wilayah yang akan dibangun pusat logistik 'Rumah Kita' tersebut.
Staf Ahli bidang Logistik, Multimoda dan Keselamatan Perhubungan Djoko Sasono mengungkapkan Kementerian Perhubungan nantinya akan memfasilitasi penyediaan transportasi yang terjadwalnya.

"Ini tetap sinergi keroyokan," tegasnya. Adapun contoh proyek pertama yang sudah jalan, yaitu operasi Tol Laut Logistik di Natuna.

Dalam proyek tersebut, pemerintah melibatkan empat perusahaan BUMN yakni PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) beserta anak perusahaan IPC, PT Multi Terminal Indonesia (MTI), PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI), PT Rajawali Nusindo yang merupakan bagian dari RNI Group, dan PT Perikanan Nusantara (Persero).

Dalam sinergi tersebut, PT MTI melakukan penanganan barang dari dermaga ke lapangan (cargodoring), konsolidasi barang, penyediaan gudang di Jakarta dan Natuna dan pendistribusian barang ke customer.

Selain itu, anak usaha Pelindo II tersebut juga menyediakan sarana dan prasarana transportasi untuk mengirim barang kebutuhan pokok sampai ke gudang di  Natuna. Distributor di Natuna dapat menjual barang kebutuhan pokok tersebut kepada masyarakat dengan batas harga maksimal 10% di atas harga di Jakarta.

Sementara itu, PT Pelni menyediakan kapal untuk mengangkut keperluan logistik dan melakukan bongkar muat kapal. PT Rajawali Nusindo bersama PT Pelni Logistik akan menyiapkan barang-barang yang akan didistribusikan ke Natuna.

Kemudian, PT Perikanan Nusantara (Persero) akan menyediakan muatan balik ke Jakarta yang merupakan hasil pembelian tangkapan nelayan Natuna. Djoko menegaskan pola sinergi keroyokan ini dijalankan guna memastikan muatan tol laut supaya masyarakat mendapatkan manfaat pasti dari program Tol Laut.

Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN Pontas Tambunan mengatakan semua pihak tengah menyiapkan standar program Rumah Kita tersebut.

"Kalau tidak salah sudah mau selesai to-do-list-nya," katanya. Rencananya, dia mengungkapkan BUMN pelabuhan, transportasi, perdagangan dan logistik akan dilibatkan dalam program gagasan dua menteri tersebut.

Menurutnya, program ini merupakan hasil rapat yang dilakukan oleh Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan dan semua BUMN terkait pada 7 November lalu. Dia menegaskan uji coba program Rumah Kita ini akan diimplementasikan pada akhir tahun ini. "Kita trial sehingga kalau ada yang salah bisa kita perbaiki," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini