MENTERI PERTANIAN: 500.000 Ekor Sapi Akan Bunting Pada 2017-2018

Bisnis.com,15 Nov 2016, 20:55 WIB
Penulis: Martin Sihombing
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menargetkan 500.000 sapi dapat dibuntingkan pada tahun 2017- 2018./Bisnis

Bisnis.com, CIBINONG -  Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menargetkan 500.000  sapi dapat dibuntingkan pada tahun 2017- 2018 untuk mendorong swasembada sapi yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo pada  2026.

"Membuntingkan 500.000  ekor sapi perah tidak lebih satu tahun setengah," kata Andi Amran melakukan pencanangan IB Serempak se-Indonesia di Desa Tanjung Udik, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Selasa (15/11/2016).

Dari data  2015 total kebutuhan untuk konsumsi susu sapi nasional mencapai 3.838.215 ton per tahun atau 15 liter per kapita per tahun. Adapun produksi lokal berupa susu segar baru mencapai 22%  dari jumlah kebutuhan tersebut dan sebanyak 78%  atau 3.003.115 ton kekurangannya masih harus dipenuhi dari impor dalam bentuk produk susu olahan.

Untuk mengatasi kekurangan tersebut mulai 15 November 2016 dilakukan inseminasi buatan (IB) terhadap 11.000  ekor sapi se-Indonesia kecuali Provinsi DKI Jakarta dan Kepulauan Riau dan 489.000  ekor lainnya ditargetkan pada  2018  selesai di seluruh provinsi.

Wilayah upaya khusus inseminasi buatan (UPSUS SIWAB) akan dilakukan lebih efektif mulai  2017 di 33 provinsi dengan daerah ternak sistem semi, yakni NTT, NTB Selatan, Sumatra, dan Kalimantan. Sementara  daerah ekstensif tersebar di Provinsi Papua, Maluku, Sulawesi, Aceh, dan Kalimantan Utara.

Ia juga menambahkan, selain dengan mengadakan IB melalui program SIWAB tersebut harga pembelian susu dari kisaran Rp5.000 per liter kepada peternak akan dinaikkan menjadi di kisaran Rp6.000 jika disetuji DPR.

Dengan begitu, peternak akan lebih produktif di tengah meningkatnya biaya operasional yang menjadi kendala peternak saat ini.

"Petani jangan berjalan sendirian, kita harus hadir di samping mereka," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini