AAJI: Kuartal III/2016, Pendapatan Asuransi Jiwa Tumbuh 78,1%

Bisnis.com,18 Nov 2016, 18:04 WIB
Penulis: Fitri Sartina Dewi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Industri asuransi jiwa mencatatkan kinerja yang cukup memuaskan. Hingga kuartal III/2016, industri ini berhasil mencapai pertumbuhan pendapatan sebesar 78,1%.

Berdasarkan data kinerja industri asuransi jiwa yang dirilis Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menunjukkan total pendapatan industri per kuartal III/2016 mencapai Rp158,65 triliun atau tumbuh 78,1% jika dibandingkan dengan angka pendapatan pada periode yang sama tahun lalu yaitu Rp89,10 triliun.

Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim menyatakan pertumbuhan pendapatan ditopang oleh peningkatan pendapatan premi sebagai penyumbang terbesar terhadap total pendapatan industri asuransi jiwa dengan kontribusi mencapai 73,2%.

Sampai dengan kuartal III/2016, pendapatan premi industri asuransi jiwa mencapai Rp116,06 triliun atau meningkat 15,1% jika dibandingkan pendapatan premi pada periode yang sama tahun lalu yaitu Rp100,80 triliun.

Dia mengungkapkan, kenaikan tersebut didukung oleh meningkatnya pendapatan premi dari saluran-saluran distribusi, khususnya saluran distribusi bancassurance yang beberapa tahun belakangan terus menunjukkan perkembangan pesat.

“Pertumbuhan premi dari saluran itu mencapai 32%, serta berkontribusi sebesar 42% dari keseluruhan total pendapatan premi asuransi jiwa,” kata Hendrisman disela-sela paparan kinerja industri asuransi jiwa, Jumat (18/11/2016).

Menurutnya, meningkatnya kontribusi dari saluran distribusi bancassurance menunjukkan semakin meningkatnya kerjasama yang dilakukan oleh pihak perbankan dengan sebagian perusahaan asuransi jiwa.

Lebih lanjut, dia menyatakan pertumbuhan pendapatan industri juga ditopang oleh lonjakan hasil investasi. Data AAJI menunjukkan hasil investasi industri asuransi jiwa per kuartal III/2016 mencapai Rp36,45 triliun atau tumbuh 329,1% jika dibandingkan hasil investasi pada periode yang sama tahun lalu yang sempat anjlok dengan capaian –Rp15,91 triliun.

“Pertumbuhan hasil investasi sangat mempengaruhi total pendapatan industri asuransi jiwa, dan dapat diinterpretasikan bahwa ini disebabkan iklim investasi di Indonesia yang menuju perbaikan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini