Kabar24.com, JAKARTA - Bank Dunia dan Korea Selatan menawarkan kerja sama untuk penyelenggaraan administrasi kependudukan ke Kementerian Dalam Negeri.
Dalam waktu dekat, masing-masing pihak akan menindaklanjuti tawaran tersebut.
Bank Dunia dan Korea Selatan mengunjungi Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri belum lama ini.
Dalam kunjungan itu, Zudan Arif Fakrulloh, Dirjen Dukcapil Kemendagri menjelaskan erbagai kemajuan dan bisnis proses penyelenggaraan administrasi kependudukan di Indonesia.
Bank Dunia dan Korsel berencana dalam waktu dekat akan menindaklanjuti melalui kerjasama dengan Ditjen Dukcapil untuk mengembangkan civil registration and vital statistics system (CRVS).
Tim CRVS dari Korea, Mina Kang mengungkapkan Bank Dunia siap memberikan dukungan untuk program peningkatan CRVS di Indonesia. Tawaran tersebut disambut baik oleh Dirjen Dukcapil
Zudan mengungkapkan di Indonesia, tak kurang dari 7.000 aparatur Dukcapil yang tersebar di 514 kabupaten/kota dan 34 provinsi untuk ditingkatkan kapasitasnya.
Selain itu, penduduk Indonesia yang banyak juga menjadi potensi untuk ditingkatkan kesadarannya terkait pentingnya tertib administrasi kependudukan.
"Dua hal ini menjadi big-agenda Ditjen Dukcapil yang dapat didukung oleh World Bank”, ujarnya seperti dikutip dari laman Kemendagri, Senin (21/11/2016).
Dia menambahkan bahwa apa yang dicapai Indonesia dalam bidang CRVS saat ini tercapai berkat pelayanan Dukcapil yang sudah bergeser dari pola-pola manual kepada pola baru dengan memanfaatkan teknologi informasi.
“Ini tiada lain untuk mewujudkan pelayanan penerbitan dokumen kependudukan yang dapat membahagiakan masyarakat. Ukurannya adalah masyarakat bisa tersenyum saat menerima dokumen kependudukan. Itu berarti pelayanan sudah berhasil membahagiakan masyarakat,” katanya.
Adapun, dalam kunjungan itu, tim World Bank dipimpin Vikram Sundara Rajan (Senior Specialist World Bank Jakarta) ditemani Samuel Mills (Senior Health Specialist World Bank dari Washington DC), Sanggon Na (Ekonom Perwakilan World Bank Korea) dan Eko Setyo Pambudi (Research Analyst World Bank Jakarta).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel