Parmusi: Polri Jangan Bermain Politik

Bisnis.com,22 Nov 2016, 20:24 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Logo Parmusi/Twitter

Kabar24.com, JAKARTA-- Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Usamah Hisyam mengingatkan agar Kapolri Jenderal Tito Karnavian tidak menempatkan Polri seakan-akan bermain politik sebagai alat kekuasaan.

Menurutnya, kalau aparat kepolisian mencoba bermain politik maka instutusi itu akan tercerabut dari akar kerakyatan sebagai pengayom dan pelindung masyarakat," ujar Usamah, Selasa (22/11/2016).

Sikap dan tindakan polisi sudah tepat ketika menangani Aksi Bela Islam I (14/9/2016) dan II (4/11) seperti yang dilakukan Kapolda Metro Jaya, Irjen Muhamad Iriawan.

Menurutnya, perwira tinggi Polri itu turun langsung dan melobi para pengunjukrasa. Alhasil, situasi Kamtibmas Ibukota Jakarta dapat terjaga.

Namun, Usamah menyesali para petinggi Polri dalam menyikapi rencana Aksi Bela Islam III pada 2 Desember 2016 yang memberikan stempel tindakan inkonstitusional pada aksi tersebut.

Padahal, umat Islam telah membuktikan dua aksi sebelumnya benar-benar damai semata-mata menuntut proses hukum yang berkeadilan dalam penistaan Al-Qur'an yang dilakukan calon gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Saya hadir dan mendengarkan rapat GNPF MUI pada Jumat (8/11) yang menetapkan agenda Aksi Bela Islam III dipimpin Ustadz Bachtiar Nasir & Habib Riziek untuk berdoa dan salat Jumat berjamaah di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin karena Masjid Istiqlal tidak memadai," ujarnya.

Dia menambahkan pimpinan rapat justru mengingatkan agar Aksi Damai III jangan sampai ditunggangi oleh kepentingan lain di luar agenda.

Mantan anggota DPR itu juga menegaskan bahwa kepolisian dan pemerintah seharusnya tidak berlebihan menyikapi Aksi Bela Islam III.

"Saya yakin aksi itu murni dari hati umat Islam Indonesia, yang ingin supremasi hukum ditegakkan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini