MASALAH LAHAN KERETA CEPAT JKT-BDG: Pemerintah dan KCIC Lakukan Joint Survei

Bisnis.com,23 Nov 2016, 21:00 WIB
Penulis: Irene Agustine
Petugas kepolisian menjaga lokasi 'groundbreaking' pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Cikalong Wetan, Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (21/1). Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sepanjang 142 km tersebut bertujuan untuk mendorong pertumbuhan perekonomian, khususnya daerah Jakarta dan Bandung ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah dan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) segera melakukan joint survei terkait ketersediaan lahan milik TNI AU di Halim Perdanakusumah dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya TNI Hadiyan Sumintaatmadja menjelaskan joint survei tersebut dimaksudkan untuk mengkaji kondisi di lapangan terkait peruntukkan lokasi proyek itu.

“Dari KCIC, dari WIKA, dari kita, dari Kemenhan sama-sama lihat. Lihat di lapangan kalau [dibangun] disini jadi begini, ada alternatif di sini. Kalau di situ, ada kendala teknisnya ini. Mudah-mudahan sekali lagi bisa di atasi,” katanya seusai rapat terbatas tentang optimalisasi aset TNI, di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (23/11/2016).

Hadiyan menjelaskan joint survei tersebut akan melibatkan tenaga ahli dari masing-masing pihak, namun dia tidak merinci mengenai target selesainya kajian bersama tersebut.

Adapun, dia mengatakan sebetulnya pihaknya telah mengkaji alternatif yang dapat digunakan KCIC untuk membangun stasiun diluar Mabes AU Halim Perdanakusuma, yakni dibagian timur rencana lokasi atau disekitar Cipinang Melayu.

Namun, dia mengatakan hal tersebut belum didiskusikan lebih lanjut dengan Kementerian BUMN. Adapun, Hadiyan mengatakan Presiden Joko Widodo direncanakan untuk meninjau lokasi areal yang diperuntukkan untuk lahan proyek tersebut.

“Rencananya presiden minggu depan akan meninjau lokasi di lapangan setelah itu akan memutuskan seperti apa,” ujarnya.

Direktur Utama KCIC Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung masih terkendala di pembebasan lahan. “Cuma tanah. Masih dibebaskan. Sekarang pembebasan lahan sudah 82%,” katanya.

Staf Ahli Kementerian BUMN Sahala Lumban Gaol menyatakan pihaknya masih optimistis agar pembebasan lahan dapat selesai pada akhir tahun ini. “Kita berupaya untuk itu dan sampai sekarang kita yakin akan mencapainya,” katanya.

Rencananya, jarak kereta cepat Jakarta-Bandung mencapai 146 km, dimulai dari Bandara Halim Perdanakusumah (Jakarta Timur) ke Tegalluar, Gedebage, Bandung timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini