IU-CEPA: Perundingan Diharapkan Tuntas Awal 2018

Bisnis.com,23 Nov 2016, 19:19 WIB
Penulis: Arys Aditya
Rosan P. Roeslani/twitter.com

Bisnis.com, JAKARTA—Indonesia mendapatkan dukungan Pemerintah Belanda untuk segera menuntaskan perundingan Indonesia-Uni Eropa Comprehensive Economics Partnership Agreement (IU-CEPA).

Kamar Dagang dan Industri berharap aksesi IU-CEPA secara keseluruhan tuntas pada awal 2018.
 
Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani mengungkapkan, dalam pertemuan bilateral antar Pemerintah, Belanda menyatakan dukungan dan meminta Indonesia mendorong perundingan IU-CEPA lebih cepat. Dia mengatakan pembahasan perundingan paling lambat akan dalam 1,5 tahun.
 
Adapun, Belanda juga menawarkan koalisi strategis dengan Indonesia terkait penetrasi ekspor.

“Belanda menawarkan menjadi gateway kalau masuk ke Eropa. Dan kita juga bilang gitu, kalau masuk ASEAN, Indonesia bisa jadi gateway. Jadi CEPA didorong lebih cepat dan mudah-mudahan awal 2018,” kata Rosan usai mengikuti pertemuan tersebut, di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (23/11).
 
Dalam pernyataan pers bersama usai pertemuan, Presiden RI Joko Widodo menuturkan pembahasan IU-CEPA juga menjadi salah satu poin pembahasan.
 
“Kita juga membahas mengenai persiapan negosiasi Indonesia – EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), dan kita tegaskan hasil negosiasi CEPA harus menguntungkan rakyat kedua pihak,” sambung Presiden.
 
Selain CEPA, Presiden menyebutkan dirinya dan Rutte juga membahas tentang meningkatnya nilai kompetitif produk kayu Indonesia dengan pemberlakuan FLEGT  (Forest Law Enforcement, Governance and Trade Lisence).
 
Presiden mengungkapkan Belanda  merupakan salah satu mitra utama Indonesia di Eropa. Bahkan, kata Kepala Negara, pelabuhan Belanda merupakan salah satu pintu gerbang masuknya barang-barang Indonesia ke Eropa.
 
Dalam catatannya, angka perdagangan, investasi dan kedatangan turis dari Belanda adalah salah satu angka yang tertinggi di antara negara-negara Eropa lainnya. “Hal ini merupakan perwujudan dari kemitraan komprehensif yang telah dimiliki oleh kedua negara,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini