Bisnis.com, JAKARTA - Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, PT Waskita Karya (Persero) Tbk., berencana menganggarkan belanja modal Rp30 triliun untuk berbagai bisnis perseroan di sektor jalan tol, properti, energi dan konstruksi pada 2017.
Direktur Keuangan Waskita Karya Tunggul Rajagukguk mengatakan belanja modal itu paling banyak akan dialokasikan untuk bisnis jalan tol perusahaan. “Nilainya sekitar Rp25 triliun untuk jalan tol,” katanya seusai RUPS Luar Biasa, Jumat (25/11/2016).
Seperti diketahui, Waskita Karya banyak mengerjakan pekerjaan jasa konstruksi proyek jalan tol, baik proyek yang dimiliki oleh perseroan melalui anak usahanya, PT Waskita Toll Road, maupun dimiliki oleh investor lain.
Perusahaan yang dimiliki secara tidak langsung oleh Waskita Karya antara lain PT Pejagan Pemalang Toll Road, PT Cimanggis Cibitung Tollways, PT Transjawa Paspro Jalan Tol, PT Trans Jabar Toll, PT Semesta Marga Raya, PT Pemalang Batang Toll Road, PT Sriwijaya Markmore Persada.
Selain itu, PT Solo Ngawi Jaya, PT Waskita Bumi Wira, PT Cinere Serpong Jaya, PT Ngawi Kertosono Jaya, PT Kresna Kusuma Dyandra Marga, PT Jasamarga Semarang Batang, PT Citra Waspphutowa dan PT Jasa Marga Kualanamu Tol.
Tunggul mengatakan salah satu sumber pendanaan untuk belanja modal bisnis jalan tol adalah pinjaman perbankan. Menurutnya, sejumlah badan usaha jalan tol (BUJT) yang dimiliki oleh Waskita Toll Road telah mendapatkan pinjaman perbankan berupa kredit investasi.
Selain untuk jalan tol, belanja modal yang dianggarkan oleh perseroan antara lain untuk anak usaha yang bergerak di sektor energi, PT Waskita Sangir Energi, senilai Rp1,9 triliun, kemudian PT Waskita Beton Precast Rp2 triliun, PT Waskita Realty Rp1 triliun dan usaha konstruksi Waskita Karya Rp900 miliar.
Salah satu sumber pendanaan untuk belanja modal waskita Beton Precast adalah dari hasil penawaran umum perdana saham (IPO) yang diperoleh pada tahun ini.
“Walaupun perolehannya tahun ini, tapi penggunaannya tahun depan,” kata Tunggul.
Seperti diketahui, Waskita Beton Precast telah melepas 10,5 miliar lembar saham kepada investor dan menghasilkan dana Rp5,1 triliun yang menjadi salah satu hasil IPO terbesar di Bursa Efek Indonesia pada 2016.
Sementara itu, sumber dana untuk belanja modal Waskita Realty dan Waskita Energi adalah kombinasi antara pinjaman perbankan dan penerbitan obligasi. Seperti diketahui, Waskita Karya masih memiliki kemungkinan untuk menerbitkan obligasi senilai Rp2,1 triliun.
Rencana penerbitan obligasi itu merupakan tahap III dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) senilai total Rp5 triliun. Perusahaan telah menerbitkan obligasi dua kali tahun ini masing-masing senilai Rp2 triliun dan Rp900 miliar yang pada 13 Juni 2016 dan 29 September 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel