Bankir Tanggapi Positif Rencana GWM Averaging

Bisnis.com,26 Nov 2016, 17:20 WIB
Penulis: Annisa Sulistyo Rini

Bisnis.com, JAKARTA--Rencana Bank Indonesia untuk menerapkan giro wajib minimum averaging pada tahun depan ditanggapi positif oleh bankir.

Rico Budidarmo, Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menuturkan GWM merupakan instrumen kebijakan moneter yang sangat berpengaruh terhadap likuiditas perbankan karena mempengaruhi suku bunga dan timing  penyaluran kredit yang lebih memudahkan cash flow nasabah.

"Dengan perubahan menjadi GWM averaging, maka BNI bisa lebih fleksibel mengatur likuiditasnya. Ketika DPK lebih besar, maka bank bisa menyetorkan di atas batas GWM Primer dan sebaliknya. Yang penting mesti dijaga BNI secara rata rata memiliki ratio GWM yang cukup," kepada Bisnis.com, Sabtu (26/11/2016).

Maryono, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., mengatakan perubahan tersebut memberikan fleksibilitas bagi bank untuk mengatur kecukupan sumber dana masing-masing.

"Misalkan bank perlu likuiditas hari ini, maka dapat diambil dari GWM tanpa perlu meminjam di pasar," katanya.

Sebelumnya, BI menyatakan rencana untuk pemberlakuan GWM averaging mulai semester kedua tahun depan. Pasalnya, perbankan butuh waktu untuk menyesuaikan kebijakan baru ini dalam business plan mereka.

"Kami perlu siapkan industri bank untuk bagaimana memahami itu. GWM averaging itu best pravtice di negara yang sudah mapan," ucap Agus Martowardojo, Gubernur BI.

Dia menyatakan periode maintenance-nya GWM averaging tersebut butuh kajian lebih lanjut. Adapun opsinya antara satu pekan atau dua pekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini