BURSA EROPA: Volume Perdagangan Rendah, Indeks Stoxx Mampu Berbalik Menguat

Bisnis.com,30 Nov 2016, 05:22 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Suasana di lantai bursa Eropa.

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa ditutup berbalik menguat pada perdagangan Selasa (29/11/2016) di tengah volume perdagangan yang tipis menjelang KTT OPEC dan referendum Italia.

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,33% atau 1,12 poin ke posisi 340,95. Sebelumnya, indeks dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,17% atau 0,57 poin ke posisi 339,26.

Volume perdagangan saham di indeks 16% lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata perdagangan 30 hari terakhir.

Sektor perbankan menguat naik untuk pertama kalinya dalam lima hari, didorong oleh saham UBI Banca SpA dan Intesa Sanpaolo SpA di Italia.

Perbedaan pendapat antara anggota OPEC sebelum pertemuan OPEC besok (hari ini) membuat sektor energi dan harga minyak melemah.

"Saham Eropa akan tetap stabil dan dengan volume yang lebih rendah sepanjang pekan ini," kata Herbert Perus, kepala ekuitas Raiffeisen Capital Management, seperti dikutip Bloomberg.

"Banyak investor bersikap wait and see sebelum referendum Italia. Masih ada pertemuan OPEC yang sangat penting, karenanya harga minyak bergejolak dan begitu juga perusahaan yang berhubungan dengan minyak," lanjutnya.

Walaupun menekan sektor energi, lemahnya harga minyak justru mendongkrak saham-saham emiten penerbangan di tengah ekspektasi turunnya harga bahan bakar. Saham IAG SA dan Air France-KLM naik lebih dari 1,3%.

Sementara itu, indeks FTSE MIB Italia menguat paling signifikan di antara indeks lain di Eropa Barat.

Seperti dilansir Bloomberg, kantor Perdana Menteri Matteo Renzi membantah kabar bahwa Ia akan mundur walaupun jika memenangkan suara pada referencum reformasi konstitusi 4 Desember mendatang.

Di antara saham yang aktif diperdagangkan, saham Actelion Ltd melonjak 10%, setelah sumber dari perusahaan mengatakan Johnson & Johnson menaikkan tawaran akuisisi terhadap produsen obat asal Swiss ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini