Bisnis.com, NUSA DUA - Bank Indonesia meyakini pengembangan inklusi finansial akan mempermudah penetrasi perbankan dalam menjangkau masyarakat yang belum terlayani sistem keuangan di remote area.
Ronald Waas, Deputi Gubernur Bank Indonesia mengatakan berdasarkan pengalaman BI selaku otoritas moneter, inklusi keuangan memberikan banyak keuntungan.
Dia merinci sejumlah manfaat inklusi keuangan antara lain memperkuat efisiensi ekonomi, mendukung stabilitas sistem finansial dan mereduksi praktek shadow banking.
Selain itu, menurut Ronald, manfaat inklusi finansial antara lain menopang pendalaman pasar keuangan, mendukung pengembangan indeks pembangunan manusia Indonesia, berkontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi lokal dan nasional, serta mengurangi kesenjangan dan kerentanan jebakan perbedaan pendapatan.
"Kami percaya inklusi keuangan dibutuhkan untuk memperluas jangkauan jaringan perbankan di masyarakat dalam rangka meningkatkan efisiensi sistem keuangan dengan mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah," katanya dalam seminar Linkages between finansial inclusion and finansial stability di Grand Hyatt Nusa Dua Bali, Rabu (30/12/2016).
Dari sisi perbankan, ujarnya, perluasan akses finansial akan mendukung efisiensi fungsi intermediasi yang akan berujung pada kenaikan dana simpanan, distribusi pembiayaan dan mengurangi biaya operasional.
Namun, Ronald .mengingatkan sejumlah risiko yang bisa mengadang inklusi keuangan seperti karakteristik masyarakat unbanked yang belum teredukasi acara merata dalam mengelola keuangan mereka. Kondisi tersebut dikhawatirkan akan menimbulkan kegagalan bagi debitur.
Dengan karakteristik tersebut, pembentukan provinsi bagi karakteristik masyarakat tersebut tidaklah boleh sama dengan perlakuan atas nasabah normal dan biasa.
Ronald juga mengingatkan keterlibatan pihak ketiga dalam service provider juga akan menimbulkan potensi risiko bagi bank, jika tanpa pengawasan yang baik atas performa mereka.
Ronald menambahkan BI sebagai otoritas moneter akan bekerja sama dengan otoritas lainnya dalam mengembangkan regulasi yang diharapkan bisa menjadi aturan main dalam layanan inklusi keuangan termasuk mitigasi risikonya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel