Bisnis.com, MANGUPURA - Bank Mandiri berupaya meningkatkan jumlah agen layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif atau Laku Pandai dan rekeningnya guna mendukung program keuangan berkelanjutan.
Chief Economist Bank Mandiri Anton Hermanto Gunawan mengatakan penambahan agen laku pandai dilakukan dengan memanfaatkan para debitur segmen bisnis mikro untuk menjadi agen serta memperbaiki sistem remunerasi keagenan untuk memacu agen lebih aktif bertransaksi.
"Kami juga akan meningkatkan keaktifan para agen dalam memfasilitasi layanan laku pandai, baik dari sisi penambahan jumlah nasabah pemilik rekening basic savings account (BSA), maupun dari sisi mobilisasi dana dan transaksi ke Bank Mandiri," tuturnya di Nusa Dua, Kamis (1/12/2016).
Per Oktober 2016, Bank Mandiri memiliki lebih dari 14.000 agen laku pandai, baik agen individual dan agen berbadan hukum. Adapun jumlah rekening laku pandai tercatat lebih dari 12.000 rekening. Jumlah tersebut diharapkan dapat meningkat menjadi lebih dari 30.000 agen dan 500.000 rekening pada akhir tahun 2017.
Produk laku Pandai di bank pelat merah ini adalah produk tabungan Simpanan Mandiri Makmur (Si Makmur), yang dapat digunakan nasabah untuk melakukan transaksi setor, tarik tunai, transfer antar bank dan pembayaran.
Sesuai dengan karakteristik nasabah yang disasar, fitur utama produk tabungan ini adalah dapat dibuka di agen bank, tidak menggunakan buku dan kartu ATM serta bebas biaya administrasi. Nasabah pun diberikan limit maksimal Rp18 juta dan transaksi minimal Rp5 juta per bulan.
Strategi untuk meningkatkan jumlah rekening laku pandai, katanya, dengan penyederhanaan proses pembukaan rekening dan menambah fitur produk. Hal lainnya adalah pemanfaatan rekening Si Makmur untuk penerimaan kredit mikro dan penerimaan payroll gaji karyawan yang kurang dari Rp5 juta.
Dia menegaskan program laku pandai sangat penting untuk memperkuat kapasitas dan meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam mendorong perekonomian rakyat, kesejahteraan sosial dan pelestarian lingkungan.
"Kami tentu ingin menciptakan nilai tambah yang mempunyai efek berganda yang masif dalam jangka panjang kepada ekonomi masyarakat, termasuk mereka yang belum memanfaatkan jasa bank atau unbanked. Harapannya, hal ini juga akan membantu pencapaian tujuan Nawacita pemerintah dalam menciptakan daya saing dan kemandirian ekonomi nasional," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel