Bisnis.com, JAKARTA — Kepala BI Institut Sugeng menetapkan empat hal mendasar yang akan digarapnya secara serius ketika terpilih menjadi deputi gubernur Bank Indonesia menggantikan Ronald Waas.
Empat hal tersebut a.l. pemberdayaan ekonomi rakyat, kemandirian bangsa, revitalisasi sistem pembayaran, serta penguatan SDM dalam hal riset dan pengembangan kebanksentralan.
Khusus menyangkut revitalisaasi sistem pembayaran, Sugeng akan fokus kepada pencegahan dan mitigasi kejahatan sistem pembayaran, serta memperkuat fraud liability rules. Pencegahan dan mitigasi mencakup peningkatan pengamanan serta edukasi nasabah.
Sugeng menjelaskan gune meningkatkan pengamanan BI perlu mempercepat implementasi standar nasional kartu ATM/debit, kewajiban penerbit kartu melakukan notification alert, serta melarang praktik double swiping pada kasir.
“Selain itu, edukasi nasabah juga harus dilakukan karena ini adalah first line defence,” tuturnya.
Sementara itu menyangkut penguatan fraud liability rules setidaknya meliputi dua hal, yakni tanggung-gugat atas kejahatan sistem pembayaran, serta penegakkan hak maupun kewajiban konsumsi secara berimbang dengan hak dan kewajiban penyedia jasa sistem pembayaran.
Insiden fraud dari tahun ke tahun tercatat terus membukukan kerugian. Sugeng menjabarkan, misalnya pada 2010 terjadi fraud berjenis skimming ATM sepuluh bank, pada 2013 malware Bodyshop, berlanjut ke 2014 kembali terjadi skimming ATM, dan tahun ini skimming ATM BRI.
“Kerugian yang ditimbulkan belasan miliar rupiah dan ribuan nasabah di berbagai daerah di Indonesia menjadi korban kejadian ini,” tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel