Menkeu: Kenaikan Harga Minyak 2017 Tak Bertahan Lama

Bisnis.com,06 Des 2016, 19:50 WIB
Penulis: Veronika Yasinta
Sri Mulyani/Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah meyakini kenaikan harga minyak dunia pada tahun depan akibat pemangkasan produksi oleh negara pengekspor minyak tidak akan bertahan lama. Pemerintah masih mempertahankan asumsi harga minyak/Indonesia Crude Price tahun depan di level US$45 per barel.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan keputusan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk mengurangi produksi sebesar 1,2 juta barel per hari mulai Januari 2017 memunculkan pertanyaan mengenai kecukupan volume produksi sehingga memadai dalam memenuhi permintaan.

Namun, dia melihat prospek permintaan minyak tidak akan mengalami kenaikan permintaan sehingga tetap akan melemahkan harga minyak itu sendiri. Sebelumnya, terkait kesepakatan pada sidang OPEC ke-171 itu, Indonesia diminta untuk memotong sekitar 5% dari produksinya atau turun sekitar 37.000 barel minyak per hari.

“Prospek permintaan tidak mengalami kenaikan kemungkinan saja penguatan dari harga minyak itu akan terpengaruh atau dilemahkan dengan permintaan yang melemah juga. Dengan demikian juga dia tidak bisa bertahan lama dalam posisi yang terlalu tinggi,” katanya dalam Acara Sarasehan 100 Ekonom, di Jakarta, Selasa (6/12/2016).

Menurut dia, sentimen global seperti Berxit, referendum di Italia dan pemilihan umum di Perancis, Jerman, dan Belanda, akan memberikan pengaruh terhadap proyeksi pemulihan di benua biru itu. Selain itu, faktor dari kebijakan oleh presiden terpilih di Amerika Serikat, Donald Trump, juga akan merangsang permintaan.

“Namun dari AS sendiri kebutuhan energi dan produksi terutama dari nonminyak melalui shale gas itu juga bisa menggantikan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini