Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. bakal mendongkrak porsi kredit usaha rakyat ke sektor pertanian menjadi 20% pada tahun depan.
General Manager Small Business BNI Anton Siregar mengatakan, sepanjang tahun ini sektor pertanian diproyeksikan baru dapat berkontribusi sebesar 10%. Sampai dengan bulan lalu porsinya baru 6% atau sekitar Rp600 miliar.
“Pada Desember ada pipe line Rp400 miliar lagi, jadi nanti akhir tahun porsinya bisa 10%,” ucapnya kepada Bisnis, Selasa (6/12/2016).
Upaya memperbesar penyaluran KUR ke sektor pertanian sengaja dilakukan emiten berkode saham BBNI tersebut. Selain pertanian ada pula bidang lain yang jadi fokus pada 2017, yakni kemaritiman/kelautan, perikanan, industri pengolahan, serta pariwisata.
Secara keseluruhan, BBNI membukukan penyaluran kredit usaha rakyat sebesar Rp11,5 triliun. Nilai ini terdiri dari KUR ritel Rp10,5 triliun, KUR mikro Rp500 miliar, serta KUR Tenaga Kerja Indonesia (TKI) senilai Rp500 miliar.
Bank Negara Indonesia percaya diri bisa menyelesaikan penyaluran KUR 2016 pada pertengahan bulan ini. Sepanjang distribusinya, perseroan mencatat sejumlah hal utama, seperti tahun ini belum tersedian pendanaan KUR untuk tanaman keras jangka panjang.
“Pembiayaan KUR untuk tanaman itu [tanaman keras] secara jangka panjang perlu dipersiapkan kebijakannya oleh pemerintah,” tutur Anton.
BBNI mengaku dirinya sudah cukup serius menggarap sektor perdagangan yang memiliki efek beruntun terhadap sektor produktif lain. Dan yang pasti, sejak tahun ini perseroan mengklaim sudah menjadikan pertanian, kelautan, maupun perikanan sebagai prioritas dalam penyalura KUR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel