Bappenas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2017 di 5,1%-5,3%

Bisnis.com,08 Des 2016, 14:50 WIB
Penulis: Veronika Yasinta
/Ilustrasi

Bisnis.com, Jakarta--Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas memproyeksikan pencapaian pertumbuhan ekonomi 2017 akan berada di kisaran 5,1%-5,3%.

Angka itu sudah memperhitungkan berbagai potensi dan risiko dari global seperti pelemahan ekonomi global dan kebijakan ekonomi di China serta Amerika Serikat.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S Brodjonegoro mengatakan risiko global terbesar berasal dari China yang kemungkinan mengetatkan kebijakan ekonominya untuk menghadapi peningkatan utang pemerintah dan swasta. 

Hasil simulasi Bappenas menunjukkan pertumbuhan ekonomi di China  bisa mengikis produk domestik bruto (PDB) Indonesia hingga 0,72 presentase poin terhadap baseline di 2017.

"China akan menurun di tahun depan, setelah pada  2016 diperkirakan lebih rendah dr 2015. China memiliki uang sektor swasta dan BUMN yang jumlahnya cukup besar di luar pertumbuhan yang melambat. Uni Eropa diperkirakan lambat, begitu pula Jepang," katanya dalam Konferensi Pers Outlook Perekonomian Indonesia, Kamis (8/12/2016).

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi negara emerging market cenderung sama dengan tahun ini. India yang paling tinggi pun masih akan bertahan di level  7%-7,5%.

Perkembangan ekonomi di Amerika Serikat juga menjadi sorotan yang diperkirakan bank sentralnya akan menaikkan suku bunga acuan pada pertengahan bulan ini. Belum lagi, arah kebijakan Donald Trump yang baru akan terlihat pada pidato pertamanya awal tahun depan.

Namun, Ekonomi AS diyakini akan tumbuh 2% pada tahun depan atau lebih baik dari tahun ini yang hanya di 1,5%. Kebijakan ekspansi AS yang menjadi retorika Trump dalam kampanye bisa menggerus PDB Indonesia 0,41 presentasi poin dari baseline 2017.

"Sementara, kalau ekonomi domestik 2016 akan mengalami pertumbuhan di level 5% atau lebih baik dibandingkan tren pertumbuhan 2015," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini