Kalbar Diminta Waspadai La Nina

Bisnis.com,09 Des 2016, 18:00 WIB
Penulis: Yanuarius Viodeogo
Ilustrasi

Kabar24.com, PONTIANAK – Tim Pengendali Inflasi Kalimantan Barat diminta mewaspadai risiko inflasi tinggi pada akhir 2016 yang disebabkan oleh dampak La Nina atau curah basah yang kian meningkat pada Desember ini.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalbar Dwi Suslamanto mengatakan, curah hujan yang tinggi membuat bahan makanan bergejolak terutama komoditas sayur-sayuran dan ikan tangkap.

“Desember 2016 mendatang, inflasi moderat Kalbar kembali terjadi. TPID se Kalbar diminta untuk terus memperkuat dan memfokuskan mitigasi risiko kenaikan harga dan kelancaran distribusi pasokan bahan pangan strategis,” kata Dwi dari rilis yang diterima Bisnis, Jumat (9/12).

Bahkan, menurutnya, berdasarkan pemantauan pola historis selama empat tahun terakhir, tekanan inflasi pada Desember 2016 nanti juga berasal dari angkutan udara dan naiknya harga sejumlah komoditas seperti daging ayam ras, sawi hijau dan ikan gembung.

Peran TPID, menurutnya, sangat strategis dalam menjaga pasokan komoditas bahan pangan strategis dan tarif angkutan udara seperti operasi pasar yang dilakukan oleh Bulog Kalbar.

“Kami TPID sudah merumuskan beberapa rekomendasi kebijakan untuk pemerintah daerah, yakni memacu peningkatan produksi bahan pangan, menjaga kelancaran distribusi dan menjaga ekspektasi masyarakat menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru,” kata Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini