Bisnis.com, DENPASAR - PT AXA Mandiri Financial Services (Axa Mandiri) menyiapkan tiga fokus utama untuk memenangkan persaingan dalam industri asuransi jiwa.
Jean-Philippe Vandenschrick, Presiden Direktur Axa Mandiri, menuturkan sebagai perusahaan patungan antara Badan Usaha Milik Negara yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan AXA Group, pihaknya berkomitmen menyediakan perlindungan bagi masyarakat dan memberikan kontribusi yang besar dalam membangun negeri.
Dia mengatakan untuk merealisasikan komitmen ini pihaknya melakukan berbagai pendekatan agar asuransi menjadi kebutuhan di tengah masyarakat seperti merancang produk unggulan, memudahkan pelayanan dengan dukungan teknologi informasi serta peningkatan sumberdaya manusia asuransi.
Untuk merealisasikan komitmen ini, kata dia, tahun ini Axa Mandiri telah meluncurkan berbagai produk asuransi seperti Mandiri Elite Plan, Critical Illness dan Mandiri Mikro Sejahtera. Selain itu, untuk lebih mendekatkan diri dengan nasabah pihaknya juga menambah kantor layanan nasabah di luar Jakarta, yaitu di kota Bandung dan Semarang.
Sedangkan untuk target pertumbuhan bisnis, Jean mengatakan pihaknya menargetkan dapat tumbuh di atas industri. Saat ini kata dia, Axa Mandiri merupakan perusahaan asuransi yang menguasai market share 23% untuk produk bancassurance dan nomor satu dalam pemasaran telemarketing.
"Kami targetkan tumbuh di atas 10%, targetnya tumbuh di atas rata-rata industri," kata Jean di sela perayaan ulang tahun Axa Mandiri ke 13 di Hotel Anvaya, Bali, Jumat Malam (9/12/2016).
Sementara itu untuk mendukung kemudahan pelayanan pihaknya juga melakukan peningkatan dalam teknologi informasi. Sejumlah kemudahan seperti Easy Claim yakni layanan klaim via WhatsApp, e-policy dan Live chat telah dilucurkan. Perusahaan juga melakukan beragam upaya peningkatan literasi asuransi baik untuk asuransi konvensional maupun asuransi syariah.
Lebih lanjut, dia menambahkan, AXA Mandiri juga telah melakukan kerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam mengembangkan profesi aktuaris agar dapat memenuhi kebutuhan 1.000 aktuaris di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel