Bisnis.com, JAKARTA—PT Capital Life Indonesia (Capital Life) meresmikan kerjasama dengan PT Bank Victoria International Tbk. untuk memasarkan produk asuransi jiwa kredit.
Direktur Utama Capital Life Antony Japari mengatakan kerjasama dengan Bank Victoria dilakukan lantaran perusahaan masih mengandalkan pemasaran produk melalui bank atau bancassurance.
Saat ini, kontribusi pemasaran dari saluran bancassurance mencapai 99%, sedangkan 1% sisanya berasal dari saluran non-bank yang terdiri dari corporate care, dan direct marketing.
"Melalui kemitraan dengan Bank Victoria, kami berharap bisa menjangkau lebih banyak tertanggung dan penetrasi asuransi jiwa bisa semakin meningkat," kata Antony, Jumat (16/12).
Dia mengungkapkan, dengan diresmikannya kemitraan dengan Bank Victoria, maka total mitra bank Capital Life telah mencapai delapan bank.
Dia menuturkan, hingga akhir 2016, perseroan berencana untuk kembali menambah dua mitra bank baru. Menurutnya, dari total mitra bank saat ini, kontribusi pendapatan premi terbesar masih berasal dari sister company yaitu PT Bank Capital Indonesia Tbk. (Bank Capital).
Sepanjang 2016, Capital Life menargetkan perolehan premi senilai Rp2 triliun atau tumbuh sebesar 856% dari realisasi 2015 yang tercatat senilai Rp209,15 miliar.
Dari total target itu, premi per November 2016 telah mencapai sekitar Rp2 triliun atau telah melampaui target awal premi tahun ini. Dia mengaku optimistis, target pendapatan premi pada tahun ini bisa mencapai Rp2,1 triliun.
Pada tahun depan, Capital Life menargetkan bisa mencatatkan pendapatan premi Rp3 triliun atau tumbuh sebesar 50%, jika dibandingkan perolehan premi tahun 2016 yang diperkirakan bisa mencapai Rp2 triliun.
“Untuk mencapai target tersebut, kami akan melakukan pengembangan produk dan saluran distribusi,” ujarnya.
Terkait saluran distribusi, dia menyatakan bancassrurance diprediksi masih akan menjadi penyumbang terbesar terhdap pendapatan premi perusahaan. Pada tahun depan, perseroan juga berencana kembali menambah mitra bank baru yang ditargetkan mencapai 10 bank.
Selain itu, perseroan juga akan mulai memasarkan produk asuransi jiwa berbasis investasi (unit-linked). Saat ini produk yang dipasarkan perseroan baru mencakup produk asuransi jiwa tradisional.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim menyatakan tren penjualan yang terus bertumbuh pesat dari saluran bancassurance semakin mendorong para pelaku industri asuransi jiwa untuk mengembangkan saluran distribusi tersebut.
“Saluran bancassurance bisa menjadi salah satu faktor pendorong terhadap pertumbuhan premi industri asuransi jiwa yang ditargetkan bertumbuh 20% di tahun depan,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel