Pemerintah Ingin Kalteng Berdaulat Pangan

Bisnis.com,16 Des 2016, 16:51 WIB
Penulis: Dara Aziliya
Ilustrasi/Bisnis-yn

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah meminta Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dapat mengembangkan potensi pangan sendiri sehingga kelak tidak lagi memasukkan komoditas pangan utama dari provinsi lain.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan, Kalteng dapat menjadi provinsi yang berdaulat pangan dengan meningkatkan produktivitas komoditas yang potensial dikembangkan di daerah itu yaitu padi, jagung, dan cabai.

“Kami ingin Kalimantan Tengah pangannya mandiri. Jangan ambil dari daerah luar lagi, rantai pasoknya terlalu panjang, akibatnya terjadi inflasi dan akhirnya terjadi kemiskinan yang tidak akan terselesaikan,” ungkap Amran usai melakukan aksi tanam padi di Kapuas, seperti dikutip dari siaran pers Kementan, Jumat (16/12/2016).

Amran menerangkan, Kalteng tidak hanya mampu mandiri pangan, akan tetapi dapat melakukan ekspor beras ke negara tetangga, Malaysia.

Dia menyebut Negeri Jiran melakukan impor beras setiap tahunnya sebanyak 1,2 juta ton. Ini menjadi ruang dan peluang bagi Indonesia agar dapat mengisi volume impor tersebut.

Amran juga mendorong penggunaan alat mesin pertanian (alsintan) untuk menekan biaya produksi beras.

Pada 2016, Kalteng mendapatkan bantuan alsintan sebanyak 1.210 unit, sehingga lahan cepat ditanami kembali. Selain itu, dengan combine harvester, proses panen dilakukan lebih cepat dan murah serta penyusutan pun menurun. Begitu pun dengan pompa air agar masalah kekeringan cepat teratasi.

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan kinerja sektor pangan Kalteng di tahun 2016 mengalami peningkatan. Produksi padi surplus sebanyak 196.500 ton dan produksi jagung maupun kedelai mengalami peningkatan.

“Capaian ini karena dukungan penuh program upaya khusus swasembada pangan Kementerian Pertanian. Untuk itu, kami sangat mendukung upaya pemerintah pusat untuk mewujudkan swasembada pangan. Sebab dengan kemajuan pertanian, negara kita bisa menguasai dunia,” jelas Sugianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini