PT RNI Gandeng BUMN Biayai Petani Tebu Lewat Dana Kemitraan

Bisnis.com,16 Des 2016, 21:00 WIB
Penulis: Choirul Anam
Direktur Keuangan PT RNI M. Yana Aditya didampingi Vice President CSR PT Antam Sudarmanto (kiri) dan Dirut PT PG Rajawali I Gede Meivera (kanan) menyerahkan kartu tani kepada petani tebu di sela-sela Penandatanganan Perjanjian Pinjaman Penyaluran Dana Program Kemitraan Petani Tebu Rakyat Masa Tanam 2016-2018 antara PT Antam dengan Petani PG Krebet Baru PT PPEN Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI di Malang, Jumat (16/12/2016). /Bisnis-Choirul Anam

Bisnis.com, MALANG—PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI mengandeng BUMN lainnya untuk membiayai petani tebu binaan PG-PG grup bisnis tersebut lewat dana kemitraan atau Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

Direktur Keuangan PT RNI M. Yana Aditya mengatakan BUMN yang bersedia menyalurkan dana PKBL untuk membiayai petani tebu, yakni Pertamina, PT Antam, PT Jasa Raharja, PT Jasindo, dan PT Krakatau Steel.

“Untuk musim tanam 2016-2017, berhasil dihimpun dana PKBL sebesar Rp200 miliar untuk petani di wilayah binaan PT PG Rajawali I,” katanya di sela-sela Penandatanganan Perjanjian Pinjaman Penyaluran Dana Program Kemitraan Petani Tebu Rakyat Masa Tanam 2016-2018 antara PT Antam dan Petani PG Krebet Baru PT PPEN Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI di Malang, Jumat (16/12/2016).

Pembiayaan penanaman tebu lewat skema dana PKBL tersebut, kata dia, merupakan pelengkap dari pembiayaan lewat skema KUR oleh perbankan.
Untuk PT Antam, telah direalisasikan selama 3 tahun, yakni pada 2014 sebesar Rp24,5 miliar, 2015 Rp25 miliar, dan 2016 Rp50 miliar.

Direktur HC dan CSR PT Antam I Made Suratha mengatakan dana PKBL yang penyalurannya dikerjasamakan dengan PT RNI itu merupakan sebagian dari keuntungan yang diperoleh perusahaan tersebut.

PT Antam antusias menyalurkan pembiayaan untuk petani tebu karena menyangkut upaya meningkatkan ketahanan pangan. Di sisi lain, program tersebut menjadi prioritas dari pemerintah.

M. Yana Aditya menegaskan, bunga dari pembiayaan yang bersumber dari PKBL sangat rendah, hanya 6%/tahun sehingga menguntungkan petani tebu. “Kami memang tidak berorientasi mencari untung lewat bunga pembiayaan. Dana PKBL tidak berkurang sudah baik,” Made Suratha menambahkan.

General Manager PG Krebet Baru Rachmad Sartono menambahkan jumlah petani tebu yang masuk dalam binaan PG tersebut sebanyak 18.000 orang. Dari jumlah itu, 75% membutuhkan bantuan pembiayaan dari bank maupun lainnya, sedangkan sudah mandiri karena tergolong petani kaya.

“Petani yang membutuhkan pembiayaan itu di-cover perbankan penyalur KUR dan dana PKBL,” ujarnya.

M. Yana Aditya menegaskan beberapa BUMN sudah berancang-ancang mengucurkan dana PKBL untuk pembiayaan tebu. Namun karena belum ada perjanjian kerja sama antara BUMN yang menyalurkan dana PKBL dengan PT RNI, maka nama BUMN dan komitmen dana yang akan disalurkan tidak bisa dirilis.

Dia menjamin dana PKBL yang digunakan pembiayaan untuk petani tebu sangat aman, pasti akan kembali, karena dipotong saat mereka menjual gulanya lewat PG.
“Jadi NPL 0%. Dana 100% kembali,” ujarnya. (k24)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini