BI Proyeksi Ekonomi Sumsel Berkisar 5%-5,5% Pada 2017

Bisnis.com,19 Des 2016, 14:26 WIB
Penulis: Dinda Wulandari
Benteng Kuto Besak Palembang/Indonesiatravel

Bisnis.com, PALEMBANG – Pertumbuhan ekonomi Sumatra Selatan diproyeksi mencapai 5%--5,5% pada 2017 yang ditopang peningkatan konsumsi pemerintah, perbaikan kinerja ekspor serta peningkatan industri pengolahan di provinsi itu.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Selatan (Sumsel), Hamid Ponco Wibowo, mengatakan faktor penopang pertumbuhan ekonomi itu akan membuat Sumsel lebih baik dibanding tahun 2016.

“Tahun depan masih akan banyak proyek baru maupun proyek lanjutan milik pemerintah yang membuat investasi tumbuh, selain itu tren perbaikan harga komoditas masih berlanjut yang bisa mendongkrak ekspor Sumsel,” katanya saat acara pertemuan tahunan Bank Indonesia 2016, Senin (19/12/2016).

Ponco memaparkan pemerintah selain berperan dalam mencetak pertumbuhan investasi melalui berbagai proyek infrastruktur, konsumsi pemerintah juga diyakini terakselerasi.
“Peningkatan konsumsi pemerintah itu seiring membaiknya penerimaan transfer dari pemerintah pusat pasca implementasi tax amnesty,” katanya.

Sementara untuk perbaikan kinerja ekspor, Ponco mengemukakan, proyeksi itu tidak terlepas dari faktor tren harga komoditas perkebunan dan pertambangan yang menjadi andalan Sumsel, yakni sawit, karet dan batubara.

Dari sisi global, dia melanjutkan, pemulihan ekspor juga bakal didukung kondisi ekonomi global yang menunjnukkan perbaikan, salah satunya Amerika Serikat.

Meski demikian, bank sentral tetap menilai ekspor masih harus menghadapi tantangan karena kondisi ekonomi Tiongkok,yang merupakan pasar utama ekspor Sumsel, masih dalam proses penyeimbangan.

“Ke depan, risiko global tetap perlu diwaspadai, terutama terkait dengan kebijakan fiskal dan perdagangan AS, serta proses penyeimbangan ekonomi dan penyehatan sektor keuangan di Tiongkok,” jelasnya.

Ponco menambahkan faktor lainnya yang menopang pertumbuhan ekonomi Sumsel pada tahun depan adalah industri pengolahan.

Menurutnya, sektor industri pengolahan berpotensi untuk mengalami perbaikan pertumbuhan sejalan dengan rencana beroperasinya pabrik pengolahan kertas dan bahan dari kertas terbesar di Asia Tenggara.

“Pabrik pengolahan kertas itu rencananya beroperasi pada Maret 2017 melengkapi pembangunan infrastruktur proyek strategis lainnya di Sumsel,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bunga Citra Arum Nursyifani
Terkini