Bisnis.com, MATARAM - Dinamika ekonomi global dan nasional yang dinamis berdampak pula pada kondisi ekonomi regional khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dinamika tersebut menimbulkan peluang-peluang baru yang harus dijawab oleh daerah dalam memperkuat perekonomian setempat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat Prijono mengatakan, beberapa peluang yang harus ditangkap oleh NTB yaitu sentra ketahanan pangan, peluang untuk menjadi destinasi utama pariwisata, dan bonus fase demografi yang memiliki usia produktif yang tinggi.
"Tantangan di NTB perlu kita jawab dengan optimisme yang tinggi, karena kita punya potensi dan peluang yang besar," ujar Prijono dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia NTB dengan tema Mengoptimalkan Potensi, Memperkuat Resiliensi di Mataram, Selasa (20/12/2016).
Menurut Prijono, peluang NTB sebagai sentra ketahanan pangan harus diperkuat.
Di tengah tingginya lonjakan pertumbuhan penduduk dunia, isu ketahanan pangan merupakan isu strategis bagi setiap negara. Tentunya, ini menjadi peluang bagi perluasan pasar bagi NTB selaku lumbung pangan nasional.
Selain itu, yang tidak kalah penting menurut Prijono adalah peluang destinasi pariwisata yang saat ini tengah hangat digarap oleh semua elemen. Baik pemerintah maupun swasta.
"Kami mencermati adanya perubahan pola konsumsi pada masyarakat Indonesia secara umum yaitu kecenderungan meningkatnya konsumsi terhadap kebutuhan rekreasi," ujar Prijono.
Dengan adanya kenaikan UMR pada 2017 mendatang sebesar 8,25%, dinilai Prijono mampu mendorong peningkatan belanja masyarakat seiring dengan meningkatnya pendapatan.
Faktor lain yang juga dapat membantu mendongkrak pariwisata adalah adanya kebijakan bebas visa wisata bagi 75 negara yang dapat berkontribusi pada peningkatan wisatawan luar negeri.
Prijono menilai, peluang sekaligus potensi paling kuat yang dimiliki NTB adalah potensi sumber daya manusia yang tengah memasuki fase bonus demografi.
Bonus demografi tercermin dari tingginya proporsi masyarakat NTB yang tergolong usia produktif.
"Kondisi ini merupakan kesempatan yang sangat baik agar potensi sumber daya alam dapat dikelola secara maksimal dan memberikan manfaat bagi NTB," ujar Prijono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel