Jelang Imlek, Harga CPO Dapat Sentimen Positif

Bisnis.com,28 Des 2016, 20:42 WIB
Penulis: Hafiyyan
Pabrik CPO/Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Harga minyak kelapa sawit meningkat ke posisi tertinggi dalam seminggu terakhir seiring dengan proyeksi kenaikan permintaan dari China menjelang Tahun Baru Imlek dan pelemahan mata uang ringgit.

Pada penutupan perdagangan Bursa Malaysia, Rabu (28/12), harga CPO kontrak Maret 2017 naik 2 poin atau 0,66% menuju 3.130 ringgit (US$697,49) per ton. Ini menunjukkan pertumbuhan 22,41% sepanjang tahun berjalan.

Ivy Ng, regional head of plantations research CIMB Investment Bank Bhd., mengatakan China sedang bersiap-siap meningkatkan pembelian CPO menjelang festival Tahun Baru Imlek yang jatuh pada tanggal 28 Januari 2017. Libur panjang dalam rangka perayaan berlangsung 7 hari mulai 27 Januari.

Berdasarkan data Malaysian Palm Oil Board (MPOB), China merupakan importir CPO terbesar kedua di dunia setelah India. Pada Januari-November 2016, Negeri Panda mengambil 1,72 juta ton CPO dari Malaysia, turun 24,61% atau 562.629 ton secara tahunan (year on year/yoy) dari 2,38 juta ton.

Selain itu, pelemahan ringgit membuat harga komoditas di bursa Malaysia kian murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain. Kemarin, ringgit terkoreksi 0,1% menuju 4,48 per dolar AS.

"CPO terangkat sentimen China yang memacu pembelian sebelum festival besar bulan depan. Apalagi ditambah dengan pelemahan ringgit," ujar Ng, Rabu (28/12/2016).

Dia menambahkan, harga CPO turut terdongkrak kenaikan harga kedelai sebagai komoditas subtitusi. Kemarin pada pukul 18:05 WIB, di bursa Chicago Board of Trade (CBOT) harga kedelai naik 0,1% menjadi US$1.025,25 per ton, tumbuh 16,61% sepanjang tahun berjalan.

Meskipun demikian, CPO mendapat sentimen negatif dari proyeksi pelemahan ekspor dari Malaysia karena lesunya permintaan dari Jepang, Korea, Taiwan, Singapura, dan negara-negara Afrika.

Berdasarkan data Intertek Testing Services, ekspor turun 5,6% secara bulanan (month on month/mom) pada tanggal 1-25 Desember 2016 menjadi 845.441 ton dari sebelumnya 895.625 ton. Adapun laporan surveyor kargo Societe Generale de Surveillance (SGS) menunjukkan pengiriman CPO keluar negeri dalam waktu yang sama turun 7,6% mom menuju 827.347 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini