Kenapa kita selama ini terbeban oleh karena uang? Padahal bila kita paham alur uang, bagaimana uang bergerak, perilaku uang, kita pun tidak perlu frustasi seperti halnya kita heran dengan perilaku anak-anak "om telolet om".
1.Uang itu seperti pohon. Bila kita pikir buahnya, kadang buah upah kita asem. Belum matang, mungkin pohonnya juga cangkokan. Bagi kita buah nangka atau mangga, bila setiap hari kita makan, maka akhirnya mubazir. Demikian orientasi hidup kita, walaupun hidup kita terjamin pun tetap ada masalah. Masalah orkay (orang kaya) misalnya tidak ada asisten rumah tangga. Atau sopir absen. Tetap masalah.
2. Hal yang berbeda apabila buah mangga atau nangka itu kita berikan sanak saudara. Ikhlaskan siapa tahu ditukar kue Spikoe atau sambal Bu Rudy. Demikian juga uang, bila kita orientasi kepada orang lain, memikirkan OPI (other people interest) maka kita bisa mulai lancar melihat opportunity.
3.Buah mangga yang kita makan pun bisa ditanam jadi pohon. Saya sering cerita di halaman rumah saya ada pohon Ketapang dan pohon trembesi sehingga rumah saya adem. Mobil/sopir tertangga senang parkir di halaman depan rumah saya. Teman saya heran kok pohon bisa tinggi banget. Ya karena dulunya ditanam bibit.
Tanpa investasi, bahasa asingnya #mortgage, bagaimana anda bisa punya pohon besar tinggi banget bikin hidup anda adem? Ya kita tidak pernah menanam investasi.
4.Tidak masalah Anda menanam investasi seperti pohon ketapang, atau menanam keihklasan, kebaikan hati, kemurahan hati, sama saja hasilnya sama hidup anda akan berbuah adem.
Mengapa orang di saat tua bisa jadi miskin? Mungkin point pertama dia egois tidak orientasi pada orang lain. Atau point ketiga dia tidak menanam persahabatan, pengorbanan semuanya sudah di-nego. Sama seperti DOC (day old chicken), mau buat apa, digoreng juga tulang doang, ya dipelihara jadi babon.
Penulis:
Goenardjoadi Goenawan
Konsultan dan motivator tentang paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku manajemen, termasuk "Rahasia Kaya, Jangan Cintai Uang" dan "Relationship Ikatan Pemekaran Berkah" yang segera terbit. Email: goenardjoadi @ gmail.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel